Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Program Wisata Covid-19 Pemprov Sulsel Telan Rp 2 Miliar, NA: Kita Paling Hemat

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, Sulsel sebagai daerah yang efisien dalam penggunaan anggaran.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Humas Pemprov Sulsel
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, Sulsel sebagai daerah yang efisien dalam penggunaan anggaran.

Hal ini didukung fasilitas yang sebelumnya telah tersedia.

"Kita paling hemat. Pertama rumah sakit kita, khusus infection center itu sudah siap 500 tempat tidur. Baik RS Dadi, RS Sayang Rakyat, RS Wahidin, termasuk RS Unhas. Ini sudah kita siapkan, termasuk ventilator dan sebagainya," kata NA dalam rilisnya, Kamis (4/6/2020).

Hal lainnya melalui program Wisata Covid-19 yang juga sejauh ini telah mengunakan anggaran Rp 2 miliar.

"Sampai hari ini kalau tidak salah itu Rp 2 miliar, tidak banyak dan itu kita dapat harga spesial," ujarnya.

Pihak hotel memberikan harga spesial, misalnya untuk harga paket normal Rp 800 ribu per kamar diberikan ke Pemprov sekira Rp 300 ribu untuk dua orang.

"Kenapa kita lakukan di hotel? Pertama menyelamatkan hotel ini sendiri.

Yang kedua tentu, kita juga memanusiakan orang. Karena covid ini tidak ada obatnya, vaksin ini juga belum ada," katanya.

"Yang bisa menyehatkan itu karena istirahat yang cukup dan nyaman, makan bergizi dan program menyenangkan sehingga imunitasnya bisa naik. Kalau imunitasnya bisa naik, kita bisa melawan Covid-19 ini," jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel, Junaedi Bakri, menyebutkan anggaran Rp 2 miliar tersebut untuk pembayaran hotel dan makanan peserta.

"Jadi Rp 2 miliar itu untuk pembayaran hotel dan katering paket Wisata Covid-19, ini dari awal program," jelas Junaedi.

Lanjutnya, paket Wisata Covid ini dari sisi anggaran diletakkan pada penanganan masalah. Selain itu, aspek manfaatnya fokus pada dua hal, pertama penanganan masalah kesehatan dan ekonomi. Karena program ini juga menggerakkan hotel dan usaha katering yang ada.

Penggunaan lokasi karantina hotel atas berbagai pertimbangan.

Selain fasilitas, juga agar hotel yang terdampak Covid-19 ini tidak tutup dan merumahkan karyawannya.

Adapun petugas di program ini terdiri dari Tim Dinkes, Tim Pendamping, Tim Laboratorium, Tim Unicef, Tim Medis terdiri dari dokter dan perawat, Tim Pengamanan TNI-Polri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved