Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KEINDONESIAAN

Lahirnya Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara

Bulan Juni di Makassar sesungguhnya memiliki sejarah yang tentu perlu dipahami masyarakat, terutama generasi muda yang disebut generasi milenial

Editor: Jumadi Mappanganro
amiruddin/tribun-timur.com
Prof Dr Anwar Arifin menyerahkan bukunya ke Dr Azikin Solthan, mantan Bupati Bantaeng 

Peristiwa terbentuknya KDM-SST itu disambut baik publik di Makassar, sebagai upaya memberi kesempatan kepada ‘putra daerah’ memahami dan menyelasaikan masalah keamanan dan militer di Sulawesi Selatan.

Dengan hadirnya KDM-SST di Makassar, maka perhatian para perwira Bugis dan Makassar dapat difokuskan dalam upaya menciptakan kemanan.

Sebaliknya HNV Sumual yang mendapat dukungan Mayor Somba di Manado memberikan reaksi, terhadap kebijakan Nasution yang menghapuskan Komando tempat mereka memegang kedudukan resmi, tanpa memberikan pengakuan terhadap pemerintah militer Permesta Indonesia Indonesia Timur yang mereka dirikan.

Full Online, Penerimaan Peserta Didik Baru Kota Makassar Dimulai 22 Juni

Sumual kemudian pindah ke Kinilow di Sulawesi Utara (Juni 1957). Hal itu membuat situasi tegang hilang di Makassar.

Pindahnya pemimpin Permesta itu ke Sulawesi Utara, terutama karena adanya juga perpecahan di kalangan perwira-perwira Permesta yang berkembang sekitar Juni 1957 yaitu antara M Jusuf bersama Andi Pangerang di satu pihak dengan Sumual bersama Saleh Lahade di pihak lain.

Pada dasarnya M Jusuf menyetujui dan mendukung langkah yang telah dan akan diambil oleh Mayor Jenderal AH Nasution (KSAD) dengan memperhatikan keharmonisan hubungan antara pusat dan daerah. (*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved