KEINDONESIAAN
Lahirnya Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara
Bulan Juni di Makassar sesungguhnya memiliki sejarah yang tentu perlu dipahami masyarakat, terutama generasi muda yang disebut generasi milenial
Oleh: Anwar Arifin AndiPate
Guru Besar Ilmu Komunikasi
Bulan Juni di Makassar sesungguhnya memiliki sejarah yang tentu perlu dipahami masyarakat, terutama generasi muda yang disebut generasi milenial yang lahir sesudah tahun 1983.
Tanggal 1 Juni bukan saja sebagai Hari Lahir Pancasila, tetapi juga Hari Lahir KDMSST (Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara) yang kini bernama Kodam XIV Hasanuddin.
KDM-SST Makassar merupakan salah satu ‘pusat pergulatan politik di Indonesia’, khususnya di Indonesia Bagian Timur (IBT).
Mayor AH Nasution – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), tiba di Makassar 30 Mei 1957.
• Pemilu Nasional dan Pemilu Lokal
Besoknya beliau meresmikan pembentukan KDM-SST, 1 Juni 1957, dan melantik Letnan Kolonel Andi Mattalatta sebagai panglima dan Mayor Haertasning (Haeruddin Tasning Daeng Toro) selaku pejabat Kepala Staf.
Upacara itu dihadiri Gubernur Sulawesi, Andi Pangerang Daeng Rani dan Kolonel Sudirman.
Bahkan Kolonel HNV Sumual (Panglima Tentara dan Komandan Teritorium VII Indonesia Bagian Timur) dan Proklamator dan Pemimpin Permesta (Perjuangan Semesta Alam) mendampingi Mayjen Nasution dalam upacara itu.
Padahal KDM-SST itu dibentuk untuk melemahkan dan mengakhiri Gerakan Permesta yang dipimpin Sumual.
Hal itu terbukti, karena pada 8 Juni 1957, Mayjen Nasution membubarkan TT-VII dan KoDPSST secara resmi dalam sebuah upacara di Makassar.
Kemudian tanggung jawab mengenai Indonesia Timur diletakkan pada KSAD.
Dalam upacara yang sama, Nasution melimpahkan keamanan di Sulawesi Selatan dan Tenggara kepada Andi Pangerang dalam kedudukannya selaku gubernur militer dengan pangkat kolonel tetuler.
• Pandemi Covid-19, Momentum Bangkitkan Pangan Lokal
Andi Pangerang memandang bahwa pemerintah pusat, telah memberikan perhatian terhadap persoalan yang dihadapi di daerah-daerah.
Demikian juga Panglima KDM-SST, Letkol Andi Mattalatta, menyetujui dan mendukung penuh peletakan tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah Sulawesi Selatan ke tangan putra daerah.
Beliau juga menyerukan agar rakyat tidak membesar-besarkan pertentangan golongan, tetapi bekerja sama untuk perdamaian dan kemajuan bangsa.