Haji 2020
Kisah Jemaah Calon Haji di Sinjai Menabung Sejak Tahun 1990 Lalu Tertunda karena Corona
Pasalnya, mereka jemaah calon haji di Sinjai sudah puluhan tahun mengumpulkan uang untuk biaya naik haji.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sudirman
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN- Pengumuman Menteri Agama RI, Fachrul Razie pembatalan pemberangkatan jemaah calon haji tahun 2020 mengagetkan 231 orang jemaah calon haji di Sinjai, Selasa (2/6/2020).
Pasalnya, mereka jemaah calon haji di Sinjai sudah puluhan tahun mengumpulkan uang untuk biaya naik haji.
Namun menjelang keberangkatan ke tanah suci, tiba-tiba ada pengumuman pembatasan dari Kementrian Agama.
Penundaan pemberangkatan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 karena pandemi virus corona.
Pandemi Covid-19 masih menghantui dunia khususnya Arab Saudi.
Salah satu dari 231 orang jemaah calon haji di Sinjai, bernama Andi Herawati (48) di Kelurahan Sangiasseri, Kecamatan Sinjai Selatan.
"Keputusan ini tentu saya pribadi dengan teman-teman jemaah calon haji kaget mendengarkan berita itu dari TV," kata Herawati, Rabu (3/6/2020).
Namun tetap memaklumi sebagai seorang muslim atas bencana non alam pandemi corona) yang melanda dunia saat ini.
Menurutnya, kebijakan pemerintah telah tepat dibandingkan tetap memaksakan dan sangat berisiko terhadap keselataman masyarakat yang menyelenggarakan ibadah haji.
"Perasaan kecil hati pasti ada. Tetapi jauh lebih baik keputusan itu dibanding nanti di Mekkah kita terkena penyakit," katanya.
Menabung Saat Memulai Bisnis Setelah Tammat SMA
Andi Herawati sendiri memulai menabung uang naik haji sejak memulai bisnisnya tahun 1990 lalu setelah tamat dari SMAN 1 Buton, Sulawesi Tenggara.
Andi Hera sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa, setelah tammat di bangku SMA, ia tak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Ia memilih bisnis dengan menjual pakaian dari rumah ke rumah di kampung halamannya di Sinjai karena memiliki jiwa bisnis.
Usaha dirintisnya secara mendiri, sukses menyisir bagian selatan pedalaman Sinjai, kini merintis usaha yang sama di Palu Sulawesi Tengah dan di Buton.