Forum Dosen Tribun
Teori Konspirasi di Tengah Covid-19, Prof dr Irawan Yusuf: Banyak Masyarakat Tidak Paham
Salah satu teori yang menyebutkan bawah virus merupakan buatan beberapa negara, dan dikait-kaitkan sebagai senjata perang ekonomi.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar FK Unhas, Prof dr Irwan Yusuf turut angkat bicara terkait munculnya banyak teori konspirasi di tengah wabah Covid-19.
Salah satu teori yang menyebutkan bawah virus merupakan buatan beberapa negara, dan dikait-kaitkan sebagai senjata perang ekonomi.
Pemaparan tersebut dia sampaikan dalam Dialog Virtual Forum Dosen Majelis Tribun Timur.
Tema yang diusung adalah Demi Pancasila, Covid-19 : Virus, Bisnis atau Konspirasi? mulai pukul 15.20 Wita, Senin (1/5/2020).
"Pertama apa yang sebenarnya terjadi? Sebagian besar masyarakat kita bahkan kita sendiri belum tentu memahami yang terjadi," ujar Prof dr Irwan Yusuf.
Sebagai contoh, orang-orang yang memiliki keahlian akan cepat paham mengenai masalah tertentu.
Misalnya orang di laboratorium mengatakan virus corona ini menyebar dari interksi satu orang dengan yang lainnya.
"Tapi kita sebagai orang awam tidak bisa mendapat gambaran bahwa virus ini berinteraksi dengan manusia sebagai pos dalam suatu lingkungan fisik, biologi, sosial, tertentu," imbuhnya.
Keterbatasan inilah, Otot dr Irwan mengungkapkan banyaknya argumentasi ilmia yang dipublis di berbagai media sulit diterima di masyarakat.
Sementara masyarakat, mencari tahu sendiri jawaban dari argumen tersebut dari masing-masing sumber.
"Di sinilah muncul teori Konspirasi. Karakter konspirasi muncul di masyarakat padahal tidak mengerti apa yang terjadi. Tidak ada rasa aman, jadi masyarakat mencari sendiri dari berbagai sumber tapi tidak ada. Saya anggap teori konspirasi itu tidak ada," jelasnya.
Ia mengungkapkan, terlalu riskan jika sebuah laboratorium mengeluarkan pernyataan terhadap virus tersebut.
Sebab resikonya, bukan hanya dutabggung oleh laboratorium itu sendiri, melainkan seluruh dunia.
Sehingga ia menegaskan bahwa masalah Covid-19 bukan karena teori konspirasi.
Namun ia menegaskan virus corona tidak dibuat oleh manusia tetapi karena kelalaian manusia.
"Tapi farmasi diantara bisnis kompetitif, yang melibatkan banyak pihak. Mulai dari saintis, manajemen, politikus, dan sebagainya. Kalau dalam konteks konspirasi, diantaranya pemain ini itu ada," pungkasnya.