Petaka Nasi Kuning Ulang Tahun Berujung 40 Orang Keracunan, Korban Terpaksa Dievakuasi Pakai Perahu
Setelah menyantap nasi kuning yang dicampur telur itik masak hambang, puluhan tamu tiba-tiba mual muntah hingga diare.
TRIBUN-TIMUR.COM-Pesta ulang tahun yang diharapkan menjadi momen bahagia itu berubah jadi petaka di Desa Pulantan, Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (31/5/2020).
Setelah menyantap Nasi Kuning yang dicampur telur itik masak hambang, puluhan tamu tiba-tiba mual muntah hingga diare.
Jumlah korban keracunan massal tersebut kini sudah mencapai 40 orang, yang didominasi anak-anak.
Dikutip dari banjarmasinpost.co.id, Sersan Kepala Koramil 1006-11/Aluh-aluh, Bahril Azidin menjelaskan, keracunan massal ini bermula saat salah satu warga Desa Polantan RT 3 menggelar pesta ulang tahun anaknya dengan mengundang warga sekitar.
Di pengujung acara, semua undangan diberi suguhan makanan berupa nasi kotak yang di dalamnya berisi Nasi Kuning dengan lauk telur itik masak habang.
Setelah semua undangan selesai menyantap makanan tersebut, selang waktu satu jam tepatnya pada pukul 15.00 Wita semua undangan diduga mengalami keracunan yang ditandai dengan mual dan muntah.
"Selanjutnya para korban dibawa ke puskesmas Aluh Aluh pada pukul 4 sore guna mendapatkan penanganan medis," ungkap Bahril.
Sebelumnya keracunan massal terjadi setelah korban menghadiri acara ulang tahun di rumah salah satu warga, Minggu (31/5/2020) sekitar pukul 16.00 Wita.
Berselang dua jam sekitar pukul 18.00 Wita, tiba-tiba seorang anak mengeluhkan mual dan dilarikan ke Puskesmas Aluh-aluh.
Kepala Puskesmas Aluh-aluh, Wiwid kepada Banjarmasinpost.co.id membenarkan keracunan massal yang terjadi di Desa Pulantan.
Menurutnya, dilihat dari gejala yakni mual, muntah dan BAB diduga bocah-bocah yang dilarikan ke Puskesmas mengalami keracunan.
"Semua sudah tertangani karena Desa Pulantan berseberangan saja juga dengan puskesmas jadi cepat saja," ujarnya.
Wiwid mengatakan, jumlah bocah yang dirawat di Puskesmas ada puluhan orang.
"Jumlah pastinya masih belum karena khawatirnya ada terdobel merekap nama, cuma yang pasti memang puluhan," tambahnya.
Korban Dievakuasi Pakai Perahu