Opini tentang Hari Lahir Pancasila
Opini Jelang Diskusi Virtual Forum Dosen #4: Hari Lahir Pancasila dan Pandemi Covid-19
Dengan cobaan ini, maka pemerintah, pengusaha, orang mampu berusaha agar orang yang paling terdampak akibat cobaan ini masih dapat menjalani kehidupan
Prof Dr Irawan Yusuf
Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kondisi bangsa Indonesia saat ini mengalami guncangan sosial, ekonomi, psikologis akibat pandemi virus corona. Semua komponen bangsa harus mempunyai pijakan ideologis yang menjadi dasar dari upaya kita bersama mengatasi bencana ini.

Kalau dilihat dari ideologi bangsa, saat inilah nilai-nilai pancasila diuji. Pada Sila pertama, kita menyandarkan keyakinan kita bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan dan mengatur Alam semesta ini dengan segala isinya.
Bahwa Tuhan Yang Maha Esa memberi cobaan agar bangsa ini semakin kuat. Beliau tidak menurunkan penyakit kalau sebelumnya Beliau tidak menurunkan obatnya. Bahwa Tuhan Yang Maha Esa pemilik pengetahuan maka cobaan ini dimaksudkan agar kita belajar untuk menghadapi masalah yang mungkin lebih besar dimasa depan. Bahwa Tuhan Yang Maha Esa menguji bagaimana kita melaksanakan Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Bagaimana kita membantu sesama manusia tanpa memilih apa agama/keyakinan mereka, status sosial/ekonomi mereka, suku, pekerjaan, jenis kelamin dengan cara yang adil.
Mereka bangkit karena dorongan kemanusiaan yang adil dan beradab yang sudah mendarah daging dalam Jiwa kita.
Kita dapat menjalani cobaan ini dengan berhasil kalau kita menerapkankan Sila ketiga, persatuan Indonesia. Hanya kalau seluruh komponen bangsa ini bersatu padu kita dapat menjalani semua dengan baik.
Hentikan saling meremehkan, hilangkan saling menyalahkan, hilangkan saling melihat kekurangan. Satukan kekuatan dengan tulus. Jadikan cobaan ini jadi panggung untuk memamerkan bahwa kita bangsa yang bersatu, bangsa yang kuat karena bersatu.
Membangun potensi tersebut dilakukan dengan Sila keempat. Melibatkan semua komponen rakyat, Pemerintah, pelaku bisnis dan komponen lain dengan musyawarah dan mufakat. Di sini diperlukan kepemimpinan kuat dan dapat membangun solidaritas.
Terakhir adalah tujuan kita bernegara yaitu Sila kelima, menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Dengan cobaan ini, maka pemerintah, pengusaha, orang mampu (harta, ilmu, kekuatan fisik, dan lain-lain) berusaha agar orang yang paling terdampak akibat cobaan ini masih dapat menjalani kehidupannya, kehidupan keluarganya dengan layak. Pemerintah dengan berbagai insentif financial dan non-financial dapat sangat membantu.
Pengusaha yang memberi kontribusi besar dapat diberi insentif, restoran, usaha lain yang langsung memberi kontribusi, PBB dibebaskan selama 1 tahun untuk keluarga tidak mampu dan sebagainya.
Jadi, ini adalah momentum untuk kita membangun jati diri kita sebagai bangsa melalui penerapan Pancasila yang sebenarnya. Bukan sekedar slogan. Jangan sampai momentum ini lewat. Selamat Hari Lahir Pancasila.(*)