Viral Surat untuk Menteri Nadiem Makarim, Ungkap Tragedi Pulsa Belajar di Rumah
Setelah sebelumnya Presiden Jakowi dari Ruslan Buton, kini giliran Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Yap, Mas Menteri dapat kiriman surat dari beber
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah sebelumnya Presiden Jakowi dari Ruslan Buton viral, kini giliran Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.
Yap, Mas Menteri dapat kiriman surat dari beberapa anak dan isinya mengejutkan.
Salah satunya curhat soal Pulsa Ponsel untuk belajar di rumah menjadi tragedi di keluarganya.
Kok bisa? Ini kisah lengkapnya:
Kemendikbud tetap produktif di masa pandemi. Ditunjukkan dengan mengandakan lomba menulis surat ditujukan kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada 11-17 Mei 2020.
Perlombaan ini bisa diikuti baik siswa SD maupun guru dari seluruh Indonesia.
• Fisip Unhas Terima Bantuan 23 Kerjasama Beasiswa di Tahun 2020, 206 Mahasiswa Terima Manfaat
• Kabar Baik, Sudah 4 Hari Kasus Positif Corona di Luwu Utara Nihil
• 18 Situs Download Film Subtitle Indonesia 2020 Lengkap Mirip Lk21, Ganool & Indoxxi, Bisa Streaming
Tema surat adalah pengalaman mengajar dan belajar selama bulan Ramadan di masa pandemi Covid-19 (harus mengandung unsur gotong royong dan toleransi) serta kesan bulan Ramadan dan harapan akan perayaan Idulfitri
Kemendikbud akan memilih dua surat guru dan dua surat murid dengan cerita paling menginspirasi akan bertemu dan berdiskusi langsung secara daring dengan Mas Menteri Nadiem Makarim

Ada dua guru dan tiga siswa Sekolah Dasar (SD) yang suratnya terpilih sebagai surat paling inspiratif.
Penasaran dengan surat yang ditulis untuk Mendikbud? Berikut isinya seperti dikutip Wartakotalive.com dari laman Kemendikbud.go.id
1. Alfiatus Sholehah, Siswi SD Kelas 5, Pamekasan
Bapak menteri yang saya hormati sebelumnya saya minta maaf dan berterima kasih karena saya bisa menulis surat kepada bapak menteri melalui lomba ini
Nama saya Alfiatus Sholehah siswi kelas 5B SD negeri Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.
Sejak adanya virus corna karena saya tidak bisa masuk sekolah lagi tapi itu bisa mengurangi beban ibu saya karena bisa membantu pekerjaan ibu saya.
bapak menteri saya dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu orang tua saya hanya buruh tani dengan adanya korona Saya bingung karena belajarnya harus pakai HP Android