OPINI
Covid-19 dan Kontrol Kekuasaan
Lalu dari mana asal virus tersebut? Ironisnya, malahan Tiongkok dan Amerika saling tuduh dan tuding sebagai sumber virus dan peretas.
Tidak ada hubungan kekuasaan tanpa terkait dengan pengetahuan, dan tidak ada pengetahuan tidak mengandaikan serta tidak dibentuk oleh relasi-relasi kekuasaan.
Pengetahuan tidaklah bersumber pada subjek tertentu, namun dibentuk dan bersumber dari / oleh relasi kekuasaan.
Logikanya secara Foucauldian: tidak memiliki pengetahuan, berarti menjadi obyek penderita – jika bukan mangsa kekuasaan.
Kini, pola kekuasaan berubah, bertaut esensial dengan pengetahuan.
Itulah sebab, proses diskursus publik sebagai kontestasi sharing pengetahuan, tak lain juga proses interrelasi kekuasaan.
• Tim Kecil Kaukus Masjid 99 Kubah Ajak Warga Berdonasi
Hasilnya: di satu sisi memproduksi kepatuhan dan disiplin sebagai produk kontrol kekuasaan dan pengetahuan.
Di sisi lain definisi kebenaran dan pengetahuan pun ditentukan oleh relasi kekuasaan dan pelakunya.
Kesadaran Kritis
Hingga kini masyarakat global tidak punya pengetahuan cukup, terkait berbagai masalah sosial dan medis wabah Covd-19.
Terasa relevan tesis Foucault, tentang relasi kekuasaan yang menyertai di balik berbagai peristiwa apapun.
Pengetahuan publik yang diterima seputar wabah Covid-19 serta berbagai fakta yang sesungguhnya di balik itu, termasuk penangannya adalah berada di bawah kontrol interrealsi para aktor kekuasaan negara, pemerintah, bisnis atau lainnya.
Bisa dimulai dari pertanyaan seputar sumber awal wabah itu, dari mana asalnya, dan seterusnya hingga soal vaksin dan teori aneka spesis jenis penyakit itu sendiri.
Digambarkan virus yang diberi nama oleh WHO sebagai Covid-19 itu, berawal dari Tiongkok. Tepatnya di wilayah bagian tengah Cina, ibu kota Provinsi Hubei.
Sejak era kepemimpinan Deng Xiaoping, hingga Xi Jimping kini, konon pengembangan senjata biologis ini sudah menjadi ambisi Cina.
• BREAKING NEWS: Tiga Warga Tana Toraja Positif Corona
Proyeksinya: antisipasi ancaman 'senjata baru' pasca-Perang Dingin. Mungkin juga terkait kepentingan bisnis.