Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif

Guru Besar FKM Unhas Prof Sukri Palutturi: Sulsel Sudah Harus PSBB

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Prof Sukri Palutturi menyebut kasus Covid-19 di Sulsel sudah tidak terkendali.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
rudi salam/tribun-timur.com
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Sukri Palutturi 

Kemudian kegiatan di tempat fasilitas umum, kegiatan sosial dan budaya, pergerakan orang dan barang menggunakan moda transportasi, kemudian ada pasar dan pedagang kaki lima dan yang terakhir yang diatur itu adalah tempat olahraga dan taman.

Kita belum lihat seperti apa ini efektivitasnya daripada Perwali ini tetapi bisa kita menduga bahwa di tengah pandemi Covid-19 di Makassar ini yang merupakan epicentrum penularan Covid-19 di Sulawesi Selatan ini bisa kita bayangkan pasti tidak efektif dari sisi penularan.

Seperti yang saya sampaikan tadi bagaimana kita bisa di pelaksanaan pembelajaran sekolah dan institusi pendidikan itu memang sudah diatur panduannya.

Misalnya sebelum masuk sekolah harus diperiksa suhu tubuhnya kemudian di sekolah harus disiapkan hand sanitizer atau dia harus mencuci tangan dengan air mengalir dan sebagainya.

Kemudian pada saat sekolah tidak mau tidak boleh melakukan bersalaman, berpelukan ataupun misalnya sentuhan sentuhan fisik begitu. Kemudian jaga jarak jaga jarak dan sebagainya.

Tapi ada hal yang juga dilanggar, bagaimana semua dengan ruang lingkup pelaksanaan protokol ini itu tidak dilanggar, sudah terjadi pelanggaran.

Pelanggaran yang pertama adalah tidak melakukan social distancing karena mereka sudah berkumpul semua.

Kedua adalah bagaimana kita menjamin mereka tidak melakukan physical distancing minimal 1 meter.

7. Kini sejumlah pusat belanja di Makassar dan daerah lainnya di Sulsel ramai dikunjungi. Terlihat banyak pengunjung dan pedagang mengabaikan protokol Covid-19 seperti menjaga jarak dan bermasker. Tanggapan Anda?

Sekarang ini dalam pantauan kami juga ada beberapa tempat yang juga sudah dibuka. Jadi yang ada di sana yang saya lihat itu tempat cuci tangan ada, kemudian pemeriksaan suhu tubuh itu juga ada, tapi tidak ada itu physical distancing dan social distancing, faktanya tidak ada.

Bisa petugas sendiri jalan-jalan ke mal bagaimana mereka lakukan itu. Bahkan bukan hanya pengunjung yang tidak melakukan physical distancing, kalau social distancing pastilah karena mereka sudah berkumpul.

Para pelayan yang ada di dalamnya mereka bicara seperti biasa saja, tidak ada jarak. Sebagian di antara mereka ada yang menggunakan masker namun tidak digunakan dengan benar.

Ada yang maskernya hanya di dagu saja, ada yang menutup mulut tapi tidak ditutup hidung dan sebagainya.

8. Dengan fenomena tersebut, bagaimana Anda melihat peran pemerintah dan aparat terkait dalam upaya mencegah penyebaran virus corona?

Di awal pemberlakuan PSBB, masyarakat cukup taat. Di sisi yang lain pemerintah juga cukup ketat menerapkan peraturan ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved