OPINI PAKAR
Covid-19 di Persimpangan, Bagaimana Menyikapinya
Masyarakat janganlah dibiarkan ‘menjerumuskan’ diri dalam kondisi dan situasi herd-imunity, sungguh keadaan sangat berbahaya untuk masyarakat kita.
Hal ini memungkinkan virus akan menyebar melalui perantaraan udara (ini yang membuat covid19 dimasukkan dalam kelompok air-borne disease), virus dengan berat jenis yang sangat ringan akan melayang di udara dan membutuhkan waktu yang cukup untuk ‘jatuh’ ke tanah mengikuti gravitasi bumi.
Dalam kondisi seperti itu, virus yang dikeluarkan dari penderita ‘resources’ akan melayang dan bisa menempel di benda-benda (infektifnya kisaran 4-10 jam/tergantung tempat menempelnya) yang ada di sekitar penderita.
• Pasien Covid-19 Bertambah 22 di Sulsel, 18 Orang dari Makassar
Jikalau tidak ada tempat menempel maka virus melayang dan bertahan untuk beberapa lama di udara sebelum jatuh sampai kepermukaan tanah.
Sumber penularan terdeteksi dari adanya virus yang dikeluarkan dari tubuh penderita, untuk sampai pada tahap penularan maka virus tentu mempunyai pintu masuk-keluar pada tubuh (exit-entry port) yakni keluarnya virus kebanyakan melalui mulut, dan masuknya virus melalui mukosa mulut/hidung/mata.
Risiko penularan dapat meningkat di masyarakat, salah satu penyebabnya adalah karena virus ini mempunyai waktu generasi (kemampuan untuk menular) lebih cepat dibandingkan waktu inkubasi (muncul gejala klinik).
Hal ini berimplikasi pada munculnya penderita Covid-19 tapi tanpa gejala dan keluhan apa pun yang diistilahkan OTG (orang tanpa gejala) beredar di tengah masyarakat.
Pencegahan dan Penanganan Covid19
Sebagaimana penagangan wabah epidemi penyakit, kata kunci paling efektif adalah memutus rantai penularan.
Beberapa skenario untuk memutus rantai penularan:
1. Menghidari kontak dengan penderita. Ini dipercaya sangat efektif untuk menghetikan penularan.
Karena penderita banyak yang OTG, maka langkah yang diambil selama ini dengan melakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) adalah tepat dengan physical-distancing.
Dengan asumsi bahwa semua orang patut ‘dicurigai’ membawa virus Covid-19 dan dengan beredarnya penderita tanpa gejala.
• Berdamai dengan (Akuntabilitas Anggaran) Covid, Bisa?
Solusi yang harus ditempuh oleh pemangku kepentingan adalah melakukan rapid-test masal yakni dengan pemeriksaan sangat cepat di masyarakat umum.
Hal ini berguna untuk cepat menjaring siapa saja yang reaktif, meskipun tingkat sensitiftas ketepatan rapid test ini kisaran 60-70% untuk konfirmasi swab test.
Tapi cukup membantu dalam pemetaan sebagai langkah untuk screening/deteksi awal kepada populasi mana saja yang berisiko tinggi.