Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idulfitri 1441 H

Tips Jaga Kadar Kolesterol Tetap Aman Saat Lebaran, Jangan Lupa Konsumsi Serat Yah!

Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, umat muslim akan menyambuh Hari Raya Idulfitri 2020.

Editor: Hasriyani Latif
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, umat muslim akan menyambuh Hari Raya Idulfitri 2020.

Di Hari Raya Idul Fitri, biasanya masyarakat Indonesia merayakannya dengan memakan masakan-masakan khas Idul Fitri.

Ada berbagai makanan khas yang wajib ada ketika Idul Fitri 1441 H tiba, seperti opor ayam, rendang, sambel goreng ati, dan masih banyak makanan lainnya.

Meski makanan tersebut lezat, akan tetapi bisa berpotensi menaikkan kadar kolesterol bagi beberapa orang.

Selain Bumbu Kuning, Ini 3 Variasi Resep Opor Ayam untuk Hidangan Lebaran, Gampang Cara Bikinnya

Tips Agar Tak Kalap Makan Hidangan Manis dan Berlemak saat Hari Raya Idulfitri

Naiknya kadar kolesterol tentunya bisa menyebabkan bahaya untuk kesehatan.

Lalu, bagaimana cara mencegah kadar kolesterol naik setelah lebaran?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah cara mencegah kadar kolesterol naik setelah lebaran.

1. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak

Menu Lebaran Idul Fitri 2020.
Menu Lebaran Idul Fitri 2020. (SAJIAN SEDAP)

Makanan yang mengandung lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans bisa menaikkan kadar kolesterol.

Dilansir dari laman Centers of Disease Control and Prevention, sebenarnya tubuh mampu membuat kolesterol sendiri yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga kita tidak perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol.

Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak transi bisa berkontribusi terhadap naiknya kadar kolesterol.

Maka, kurangi makan makanan lebaran yang banyak mengandung kolesterol, seperti kulit ayam, jeroan dan berbagai makanan yang mengandung santan.

2. Perbanyak konsumsi serat larut

Sayur bening jamur
Sayur bening jamur (Sajian Sedap)

Serat larut adalah senyawa yang berbeda dalam tanaman yang larut dalam air dan tidak dapat dicerna manusia.

Meski begitu, bakteri baik dalam usus bisa mencerna serat larut, bahkan serat ini dibutuhkah oleh bakteri tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved