Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORT

Alumni Ponpes Darul Arqam Gombara Berbagi Kisah Hadapi Ramadan dan Pandemi Covid-19 di 4 Benua

Pemantik diskusi tersebut berasal 4 negara 4 benua yang kesemuanya adalah alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara, Makassar.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen alumni Ponpes Darul Arqam Gombara
Pemantik diskusi tersebut berasal 4 negara 4 benua yang kesemuanya adalah alumni Ponpes Darul Arqam Gombara 

Di Mesir banyak terdapat masjid sehingga memungkinkan bagi muslim atau warga negara Indonesia salat kapan saja.

Selama masa pandemi Covid-19 pemerintah juga tidak terlalu membatasi warganya untuk keluar rumah.

Hanya saja jika suhu politik sedang memanas maka warga negara asing Seperti mahasiswa yang berasal dari Indonesia akan dipantau oleh pemerintah Mesir.

Seperti pada saat penggulingan rezim yang baru terjadi beberapa tahun yang lalu.

Tertular dari Adik, Plt Sekretaris KPU Luwu Utara Positif Terpapar Corona

Di Mesir tersedia banyaknya universitas untuk menuntut ilmu. Perguruan tinggi yang paling masyhur yaitu Universitas al-azhar bahkan mengobral beasiswa atau dengan kata lain kuliah di sana gratis.

Jadi di mesin Indonesia jika ingin menuntut ilmu cukup mempersiapkan bahasa Arab dan menghafal Alquran.

Pemantik ketiga ini adalah alumni Universitas Al Azhar jurusan Ushuluddin saat ini sudah menyandang gelar magister ilmu politik.

Cerita dari Australia

Di benua Aboringin, kota Adelaide, Musyawir, koleganya sedang beradaptasi dengan "alam" kota 1001 gereja.

Di sana, jika musim gugur, durasi puasa berkisar 10 atau 11 jam. Tapi lain cerita, jika bertepatan dengan musim panas, bisa 18 jam.

Dalam keadaan tertentu meskipun sedang musim Pandemi Covid warga disana masih memungkinkan untuk keluar rumah.

Sama seperti di Eropa kota Aberden, di sana sulit menemukan masjid. sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi muslim jika sedang berada diluar rumah dan ingin mendirikan salat.

Namun pemantik keempat ini, saudara Musyawir, kami kehilangan kontak/jaringan ketika yang bersangkutan sedang menjelaskan tentang Kota Adelaide, Benua Australia.

Acara diskusi ini berlangsung selama tiga jam dan secara serentak dilaksanakan di 4 benua 4 negara baik peserta maupun pemantiknya.

Acara ditutup dengan bakti kemanusiaan yaitu partisipan yang ingin bersedekah beras atau materi dapat dikirimkan ke rekening 500 3333 928 AN Gerakan Infaq Beras. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved