Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Viral Bocah Pangkep Dibully

Rizal 'Penjual Jalangkote' Tak Semestinya Dirisak

Rizal acapkali main di posko kami di Lingkungan Tala, Kelurahan Talaka. Dia selalu tersenyum. Juga tertawa. Tidak pernah ada raut sedih yang ditampak

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Jumadi Mappanganro
HANDOVER
Bullying penjual jalangkote di Pangkep, Sulsel. 

Dia sangat fasih berbahasa Bugis. Sekali waktu, saya mendapati dirinya mengamati foto-foto kami di struktur organisasi posko.

Iseng, saya tanya, ada temanku kapan musuka.

Penjual Jalangkote Korban Perundungan di Pangkep Disambut Bak Artis, Sepeda Barunya Sudah 4 Unit

Keseharian Korban Bully Penjual Jalangkote Pangkep, Dilarang Berjualan Hingga Belikan Popok Adiknya

Senyumnya mengembang seiring wajahnya memerah. Lalu, dia bilang, Upuji maneng silo'ta kak, cantik.

Juga sekali waktu, ketika anak-anak perempuan di lingkungan kami sedang dilatih untuk ikut lomba qasidah, Rizal senantiasa datang menyaksikannya.

Tentu, bersama teman-teman lelakinya. Saya bisik lagi, engka to kapan mupuji-puji akkowe to. Sekali lagi, senyumnya rekah seiring wajahnya bersemu merah.

Ya, Rizal adalah penyanyang dan pencinta ulung.

Dia adalah murid tetap di kelas sore kami. Kelas bahasa Inggris dasar yang kami buat di sudut lapangan Tala tiap sore adalah favorit anak-anak di lingkungan kami.

Keterbelakangan mental yang dialaminya tak menyurutkan niat Rizal belajar. Meski kami paham, dia setengah mati menghafal kosa kata bahasa asing yang kami berikan.

Rizal adalah pekerja keras. Sebagaimana hari ini dia membantu ekonomi keluarganya dengan berjualan jalangkote (pastel). Barangkali pula, itulah sebab mengapa ia suka makan. Kami sering makan bersama di posko.

Dia tahu lagu KKN kami. Dia teman main bola kami. Dia adik kami di Kelurahan Talaka.

Rizal adalah monumen ingatan bagi kami di posko Talaka, ingatan masa kecil kami, ingatan masa KKN kami, dan terkhusus pengingat bagi diri saya sendiri yang telah dewasa dan melewatkan banyak hal.

Perpisahan adalah keniscayaan. Dua bulan di Kelurahan Talaka, bersama keluarga baru kami, bersama Rizal dan kawan-kawannya.

Bocah Penjual Jalangkote yang Jadi Korban Bully di Pangkep Dapat Beasiswa dari PGRI

Rezeki Bocah Penjual Jalangkote Datang Bertubi-tubi Usai Videonya Dibully Viral di Medsos

Kami meninggalkan Ma'rang yang kaya akan ikan dan jeruk itu dengan perasaan masygul.

Dua bulan kami menjadi kakak bagi Rizal. Kami menaruh harapan, anak-anak di Talaka termasuk Rizal memilik cita-cita.

Mereka telah menanam cita-citanya dan kelak bertumbuh sebagaimana harapan seorang kakak.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved