Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bocah Penjual Jalangkote Asal Maros

Kisah Firman Bocah Penjual Jalangkote Asal Maros dan Tulang Punggung Keluarga, Beda Rizal di Pangkep

Firman juga jual jalangkote keliling kota Maros dengan jalan kaki. Ia tak punya sepeda untuk digunakan.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Ansar
tribun-timur.com
Firman dan adiknya Lasinrang rela berjualan jalangkote keliling kota Maros demi biaya sekolah dan hidup keluarganya 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Rizal (12), anak penjual jalangkote di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan mendadak viral.

Ia viral setelah  menjadi korban bully dari beberapa anak muda di kampungnya,  tempat jualan jalangkote.

Rizal korban bully hingga videonya viral karena sempat terjatuh dan luka.

Kisah yang dialami oleh Rizal mendapat perhatian dari sejumlah pihak, baik pemerintah, swasta dan aktivis.

Sejumlah kalangan datang menemui dan memberikannya bantuan. Kini Rizal mendapat sejumlah bantuan, termasuk dari Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Tak mau ketinggalan, anggota DPRD Sulsel, Irfan AB juga mengunjungi Rizal di Polres Pangkep.

Janda ini Ketagihan Kirim Foto Vulgar ke Pacar, Baru Menyesal saat Putus dan Sudah Tersebar

Tak Lazim, Cita-cita Penjual Jalangkote Korban Bullying di Pangkep Bikin Anggota DPRD Sulsel Kaget

Beda di Maros, seorang bocah 12 tahun bernama Firman justru jarang mendapat perhatian.

Firman juga jual jalangkote keliling kota Maros dengan jalan kaki. Ia tak punya sepeda untuk digunakan.

Kisah kehidupan Firman yang menjadi tulang punggung keluarga, setelah ayahnya meninggal lupuk dari perhatian.

Meski jualan jalangkote untuk menafkahi ibu dan adiknya, Firman tetap semangat ke sekolah.

Firman, rela berjualan jalangkote keliling kota Maros demi biaya sekolah dan hidup keluarganya.

Bocah 13 tahun itu, tidak pernah menikmati masa kecilnya untuk bermain bersama temannya.

Jika pulang sekolah, Firman langsung mengambil jalangkote yang telah disediakan oleh tetangganya.

Firman kadang didampingi oleh adik kandungnya, Lasinrang yang masih berumur 7 tahun.

Firman membawa kotak jalangkote, sementara adinya bertugas membawa penyedap rasanya.

Warga Turikale ini, terpaksa berjualan setelah ibu kandungnya, Lina (40) menjadi janda sejak tiga tahun lalu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved