OPINI
Menyoal PSBB di Kota Makassar
Ketidakpatuhan masyarakat ini menurut saya disebabkan oleh pesan kebijakan PSBB tidak jelas dari pemerintah.
Oleh: Dr. Andi Surahman Batara, SKM., M.Kes
(Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UMI Makassar - Sekretaris KNPI Sulsel)
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar yang telah memasuki tahap II masih jauh dari kata berhasil sebagai strategi menghalau penyebaran covid-19 di kota ini.
Menurut saya ini karena ada gap antara kebijakan, pelaksana kebijakan, dan masyarakat.
Kepatuhan masyarakat dinilai rendah. Tapi menurut saya hal itu tidak berdiri sendiri.
Ketidakpatuhan masyarakat ini menurut saya disebabkan oleh pesan kebijakan PSBB tidak jelas dari pemerintah.
Itu bisa kita lihat jejak digital pernyataan para pejabat yang saling bertolak belakang.
Hal ini secara tidak langsung menyebabkan masyarakat bingung.
Bahkan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Situasi seperti ini tentu mempertegas bahwa koordinasi dan sinergitas lintas sektor pelaksana kebijakan lemah.
Termasuk di sini adalah lemahnya koordinasi lintas daerah tetangga Kota Makassar bahkan kab/kota se-Sulawesi Selatan.
Penyebab lain adalah lambatnya pemerintah mengatasi dampak dari pemberlakuan PSBB.
Ini bisa dilihat dari kepanikan masyarakat pada pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Penyebab kegagalan lain adalah rendahnya pelibatan masyarakat. Okelah banyak gerakan relawan.
• Daftar Pemilik Klub Terkaya Liga Inggris, Pangeran Arab Ini Ancam Geser Posisi Pemilik Man City
Tapi banyak dari relawan ini bergerak secara sendiri tentu dengan sumberdaya yang mereka miliki.
Bisa dikatakan gerakan kemanusiaan. Seperti yang dilakukan oleh Relawan FTI UMI.