Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nomor Hp Koordinator Terminal Disebar Buat Pengaduan, yang Ditanya Harga Perawan & Janda Satu Anak

nomor telepon koodinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo disebar buat pengaduan, yang hubungi malah tanya Harga Perawan dan Janda Satu Anak

Editor: Waode Nurmin
TribunSolo.com/Istimewa
Salah satu isi chat nomor telepon seluler milik Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto dicatut yang dicatut orang tak bertanggung jawab. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Maksud hati menyebar agar penumpang mudah mengadu, nomor telepon seluler pribadi koordinator terminal malah disalahgunakan.

Lucunya lagi, nomor milik Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto disebar ke sejumlah sosial media maupun akun pemasaran.

Parahnya sampai ada yang nanya Harga Perawan hingga Janda Satu Anak.

Makna Tulisan Indonesia Terserah Tenaga Medis Menurut Psikolog, Benarkah Mereka Menyerah Atau ?

Contoh Naskah Khutbah,Tata Cara & Rukun Khutbah Shalat Idul Fitri 1441 H di Rumah saat Covid-19

Akibatnya, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi itu mengungkapkan mengalami hal yang membuatnya risih dan terganggu.

Bagaimana tidak, seorang Koordinator Terminal sampai ditanya banderol seorang perawan di Kota Solo.

"Iya sampai seperti itu, saya risih ditanya harga janda anak satu berapa, harga perawan berapa," ujar Joko saat dihubungi TribunSolo.com pada Sabtu (16/5/2020).

Kondisi Terminal Tirtonadi Selasa (12/5/2020)
Kondisi Terminal Tirtonadi Selasa (12/5/2020) (TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI)

 Makna Tulisan Indonesia Terserah Tenaga Medis Menurut Psikolog, Benarkah Mereka Menyerah Atau ?

 Contoh Naskah Khutbah,Tata Cara & Rukun Khutbah Shalat Idul Fitri 1441 H di Rumah saat Covid-19

"Semuanya yang aneh-aneh tanya perawan lewat telefon," tambah dia.

Selain itu ia juga ditanya mengenai harga motor sampai lowongan pekerjaan melalui pesan WhatsApp (WA).

Rupanya orang tak bertanggung jawab tersebut memasang nomor Koordinator Terminal Tirtonadi ke hampir semua lini pemasaran.

"Ada yang tanya lowongan pekerjaan, terus juga katanya saya jualan nomor tanpa STNK, pada tanya motornya yang ready apa, berapa harganya, dan lain-lain," terang dia.

"Saya kaget, padahal saya tidak pernah sama sekali jual beli motor, atau pasang loker,” katanya.

Saat ini, diakui Joko ia hanya bisa melakukan klarifikasi pada setiap orang yang menghubungi nomornya itu.

Oleh Joko, para penelfon yang menghubunginya juga merasa kaget jika ia tersambung dengan Koordinator Terminal, bukan jasa jual beli yang ia sangkakan.

Adapun kejadian tak mengenakkan dialamimnya membuatnya resah.

Joko yang menjadi Koordinator Terminal menyebarkan kontak pribadinya untuk nomor aduan bagi para penumpang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved