Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idul Fitri 2020

Arti Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum saat Idul Fitri & Cara Benar Membalasnya, Jangan Keliru

“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal” (QS An Nisa’ : 86)

Editor: Hasrul
MUHLIS/GRAFIS TRIBUN-TIMUR.COM
Arti Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum saat Idul Fitri & Cara Benar Membalasnya, Jangan Keliru 

10. Beli es di warung Bu Rahma
Disimpan di piring untuk dimakan bersama
SMS sudah diterima
Teriring juga maksud yang sama
Mohon maaf lahir dan batin

11. Sebelum ajal datang
Sebelum takbir berkumandang
Sebelum kuota internet habis
Izinkan saya untuk mohon maaf lahir dan batin

12. Jika terdpat kata yang dusta
Ada perlilaku yang membuat lara dan luka
Semoga saja masih terdapat raung maaf yang tersisa
Selamat Lebaran Mohon Maaf Lahir Batin

13. Teruntuk lisan ini yang susah untuk dijaga
Teruntuk janji yang sekiranya belum yang tertepati
Hati ini yang suka berperasangka
Dengan hati yang ikhlas ini, mohon maaf lahir & batin
Semoga semua amalan kita di ridhoi oleh Allah ta’ala 

Arti Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum saat Idul Fitri & Cara Benar Membalasnya, Jangan Keliru
Arti Ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum saat Idul Fitri & Cara Benar Membalasnya, Jangan Keliru (MUHLIS/GRAFIS TRIBUN-TIMUR.COM)

Arti Minal Aidin Wal Faizin

Tahukah Anda apa arti minal aidin wal faizin yang diikuti dengan kalimat 'mohon maaf lahir dan batin'.

Apakah memang bermakna mohon maaf lahir batin atau bukan?

Dirangkum dari berbagai sumber, kalimat minal aidin wal faizin terdiri dari beberapa penggal kata.

Kata "min" artinya 'termasuk', "ml-aidin" artinya 'orang-orang yang kembali', "wal" artinya 'dan', serta "al-faizin" artinya 'menang'.

Jika dimaknai secara harfiah, kalimat minal aidin wal faizin dalam bahasa Indonesia menjadi 'Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang'.

Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.

Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.

Sumber lain menyebutkan, pada zaman khilafiah rasyidin, ucapan minal aidin wal faizin digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal Perang Badar.

Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi "semoga termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perang) dan sebagai orang yang menang (dalam setiap perjuangan Islam)'.

Ucapan minal 'aidin wal-faizin ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata perkatanya saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved