Daging Babi
Waspada Bahaya Konsumsi Daging Babi, Penjelasan Ahli Gizi
Beberapa waktu lalu masyarakat dihebohkan dengan adanya penipuan penjual daging babi berkedok penjual daging sapi.
Salah satu upaya yang dapat dicegah yakni dengan memasak daging tersebut hingga benar-benar matang.
"Oleh karena itu, cara pengolahannya harus tepat salah satunya adalah dimasak dengan benar-benar matang," kata dia.
Penjelasan dokter gizi klinik
Tidak hanya itu, dokter spesialis gizi klinik dari Mpchtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi juga mengungkapkan hal serupa terkait bahaya mengonsumsi daging babi.
"Daging babi juga berisiko menyebabkan infeksi parasit (parasitnya berupa cacing pita dan cacing Truchinella spiralis), sehingga tidak boleh dikonsumsi mentah atau setengah matang," ujar Inge saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
• Saat Puasa Ramadhan Alami Mimisan & Gusi Berdarah, Apa Batal? 5 Tips Anti Loyo Selama Ramadhan 2020
• Lafadz Niat Sholat Subuh Sendirian atau Berjamaah di Rumah, Cek Juga Bacaan Doa Qunut
• Doa Setelah Sholat Subuh, Zuhur, Magrib dan Isya, Lengkap dengan Zikir Usai Sholat Fardhu
Inge juga mewajibkan agar tidak terkena infeksi dari parasit, sebaiknya daging harus dimasak matang.
Hal inilah yang membedakan antara daging babi dengan daging sapi. Menurut Inge, daging sapi dapat dimakan setengah matang atau mentah.
Terkait penyakit yang disebabkan oleh cacing pita, dokter spesialis ahli gizi, DR dr Samuel Oetoro menjelaskan, ada sejumlah gejala yang timbul bagi seseorang yang terinfeksi parasit cacing pita.
"Ia akan susah gemuk, dan kekurangan sel darah merah," ujar Samuel kepada Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Selain itu, Samuel mengungkapkan, infeksi parasit cacing pita ini umumnya terjadi pada anak-anak, dan sangat jarang dialami oleh orang dewasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi