Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSBB Gowa

Dilarang Masuk Makam, Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 Berdoa di Tepi Jalan

Sejumlah warga keluarga jenazah pasien Covid-19 mendatangi pekuburan Macanda, Kelurahan Romang Polong.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
ari maryadi/Tribungowa.com
Sejumlah keluarga jenazah pasien Covid-19 mengirimkan doa kepada keluarganya dari tepi jalam pekuburan Macanda, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Sejumlah warga keluarga jenazah pasien Covid-19 mendatangi pekuburan Macanda, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (13/5/2020) pukul 22.30 Wita.

Mereka ingin menziarahi makam keluarganya yang dimakamkan di pekuburan pasien Covid-19.

Mereka ingin melakukan zikir dan doa di pemakaman keluarganya.

Akan tetapi, aparat keamanan dengan tegas melarang berdasarkan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

"Sesuai aturan tidak diperbolehkan warga masuk melakukan aktivitas ke dalam makam," kata Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).

Tambunan mengatakan, hanya petugas pemakaman atau warga yang memiliki izin gugus tugas Covid-19 Prov Sulsel boleh masuk ke makam.

Tambunan melanjutkan, awalnya pihak keluarga itu bersikeras ingin melakukan ziarah dan doa di pusara keluarganya.

Namun dengan upaya persuasif dan humanis, katanya, aparat memberikan pengertian. Akhirnya warga tersebut dapat memahami dan menyadari tindakan petugas.

"Lalu, doa pun dilangsungkan di pinggir jalan tepatnya di depan pemakaman," ujarnya.

Tambunan menyadari, larangan melakukan ziarah dan doa bersama di pusara membuat hati miris.

Termasuk melihat pihak keluarga almarhum yang dimakamkan di lokasi pemakaman pasien protokol Covid -19 di Macanda Kabupaten Gowa.

Meski demikian, Tambunan menjelaskan, tindakan yang dilakukan aparat semata menjaga keselamatan pihak keluarga serta protokol kesehatan penanganan Covid-19 yang telah ditetapkan.

Menurut Tambunan, itu merupakan kejadian pertama di Kabupaten Gowa.

Ia berharap pengalaman ini menjadi pelajaran bagi warga Sulsel dan terkhusus warga Kabupaten Gowa.

"Saya berpesan mari kita waspadai bahaya virus yang mematikan ini dengan cara mengindahkan himbauan pemerintah," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan Tribungowa.com @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved