Warga Kesulitan Internet
Ribuan Warga Desa Cenrana Baru Maros Kesulitan Internet, Pasang Tiang Bambu Cari Jaringan Belajar
Namun ternyata, belajar atau pertemuan lewat online tersebut justru membuat warga harus berfikir keras, mendapatkan jaringan internet.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Ansar
Internet memang sangat susah di desa tersebut.
Bahkan menurut Iqbal, untuk sekadar menelepon saja, warga harus ke desa tetangga yang jaraknya 5 km untuk mendapatkan jaringan yang maksimal.
Kepala Desa Cenrana Baru, A Zaenal mengatakan, susahnya jaringan di desanya membuat pekerjaan kantor terbengkalai.
"Apalagi saat sekarang ini serba online, ditambah keadaan saat ini dengan adanya pandemi covid-19 kita dibatasi untuk bepergian," katanya.
Dia mengaku sudah pernah mengajukan proposal permohonan pembangunan tower kepada salah satu provider penyedia layanan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
• THR ASN Tahun 2020 Pasti Cair Pekan ini, Pegawai Swasta Diminta Bersabar
• Ngebut di Jalan Raya, Wanita ini Hubungan Badan dengan Oknum Polisi Sebagai Pengganti Hukuman
Sejumlah warga berusaha mencari jaringan menggunakan wifi .
"Caranya wifi tersebut diikat diujung bambu sebagai tiang dan mencari posisi dimana ada signal. Warga cukup senang kalau dapat jaringan walapun hanya sekedar bisa WhatsApp saja," katanya.
Kesulitan tersendiri dialami oleh para pelajar atau ahasiswa yang diliburkan karena adanya pandemi covid-19.
Seorang mahasiswa perguruan tinggi Swasta di Maros Ikhzan mengatakan, susahnya jaringan internet memaksa dirinya harus ke desa tetangga yang berjarak 5 km.
"Dalam seminggu saya kuliah online empat kali. Itupun terkadang terpaksa saya tidak mengikuti kuliah karena jaringan kurang bagus," ungkapnya.
Sekitar 2000 Warga yang tersebar di empat dusun di Desa Cenrana Baru, berharap agar ada penyedia jaringan yang mau membangun towerjaringan internet. (*)