Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Kekuatan Filantropi di Tengah Wabah Covid-19 di Bulan Ramadhan

Dalam Islam, filantropi di antaranya diwujudkan dalam bentuk zakat, infak sedekah dan wakaf.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palopo, Muh Ruslan Abdullah 

Dari data tersebut terdapat gap antara potensi dengan realisasi pengmpulan, begitu pula realisasi pengumpulan zakat tidak semuanya terlasurkan, kondisi tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa Baznas (Badan Amil Zakat Nasional)/LAZ (Lembaga Amil Zakat) belum maksimal dalam pengelolaan zakat.

Pada masa sulit, komunitas berbagi muncul sebagai bentuk kepedulian sosial ekonomi.

Empati dan kesadaran tersebut muncul karena ada gerakan hati untuk peduli sesama.

Komunitas berbagi pada dasarnya mengandalkan kedermawanan diri sendiri dan orang lain sebagai kekuatan aksi kepedulian.

Komunitas berbagi apapun namanya mesti diberikan apresiasi karena telah melakukan kepedulian sesama.

Pada satu sisi sangat disayangkan lembaga nonpemerintah yang dipercaya mengelola dana filantropi seperti Baznas dan LAZ kurang menunjukkan peran dalam melakukan aksi kepedulian di tengah masa  pandemik.

Padahal saat inilah menjadi momentum bagi Baznas dan LAZ meningkatkan kepercayaan masyarakat/muzakki melalui kegiatan kepedulian karena salah satu hambatan pengumpulan ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) adalah kepercayaan umat terhadap Baznas dan LAZ dalam mengelola dana filantropi.

Tren dari filantropi dapat dilihat dalam  penggalangan dana seperti bantuan non-profit (sukarela), terbentuknya komunitas berbagi yang kuat, inklusif, dan aktif.

Filantropi memiliki kapasitas melakukan intervensi dan inovasi untuk membangun dan menumbuhkan sumber daya masyarakat dalam jangka panjang serta menghasilkan perubahan sosial dan ekonomi yang nyata dan berkelanjutan.

Rene Bekkers menemukan bahwa terdapat faktor yang menentukan seseorang melakukan amal/ sumbangan kepada orang lain yaitu: kesadaran akan manfaat memberi, altruisme, reputasi,  nilai, dan keberkahan.

Pada masa sulit di tengah pandemi ini, banyak masyarakat secara individu maupun secara kelompok melakukan aksi kepedulian dengan cara mengumpulkan dana dan sembako yang diperoleh dari kedermawanan orang lain kemudian disalurkan kepada yang terdampak pandemik.

Filantropi Solusi dari Pandemik

Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat yang sarat dengan budaya seperti tutur sapa, silaturahim dan mengubah perilaku keragamaan, terlebih lagi mengubah kondisi ekonomi sesorang menjadi serba kekurangan.

Imbas pemberlakukan PSBB telah berdampak ke dunia usaha yang menjadi lesu, terjadi PHK dan pertumbuhan Indonesia di bawah 5 persen.

Kondisi ini mengharuskan pemerintah berpikir bagaimana mempertahankan kondisi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terdampak.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved