Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Takalar

Hanya 6 Orang Legislator Takalar Ikut Rapid Test, 24 Orang Absen

Tim gugus tugas sejatinya akan memeriksa rapid test kepada 30 legislator DPRD Takalar.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
Ari Maryadi/Tribun Takalar
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar ketika memeriksa swab pasien Covid-19 beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR -- Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Takalar, menggelar pemeriksaan rapid test kepada legislator DPRD Kabupaten Takalar, Senin (11/5/2020) kemarin.

Tim gugus tugas sejatinya akan memeriksa rapid test kepada 30 legislator DPRD Takalar.

Akan tetapi dari 30 jumlah legislator Takalar, hanya 6 yang bersedia mengikuti pemeriksaan rapid test ini. 24 legislator DPRD Takalar lainnya absen.

Juru Bicara Tim Gugus Penanganan Covid-19 Takalar, Syainal Mannan yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Iya, diikuti 6 orang anggota DPRD," katanya saat dihubungi Tribun, Selasa (12/5/2020).

Syainal mengatakan, dari keenam legislator DPRD Takalar itu, kesemuanya dinyatakan non-reaktif Covid-19 atau belum memiliki antibodi terhadap virus.

"Tidak ada yang reaktif," katanya.

Sementara itu, legislator Fraksi Gerindra Ahmad Sija yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Ketua Komisi 3 DPRD Takalar ini menyampaikan, bahwa dirinya adalah salah satu dari keenam legislator yang dirapid test.

Ia pun mengakui rendahnya partisipasi koleganya mengikuti rapid test tim gugus itu.

Meski demikian, Ahmad Sija beralasan, 24 legislator DPRD Takalar lainnya akan menyusul untuk pemeriksaan rapid test ke depan..

"Saya dan lima teman rapid test. Baru enam tahap pertama, yang lain menyusul," katanya kepada Tribun.

Sementara itu, salah seorang legislator lainnya, Indar Jaya mengklaim, sejumlah koleganya sudah melakukan rapid test di tempat berbeda sebelumnya.

Oleh karena itu, katanya, beberapa legislator DPRD Takalar tidak mengikuti pemeriksaan rapid test oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar itu.

"Hampir semua teman-teman telah melakukan rapid test secara mandiri. Jadi tidak ada tendensi lain yah," kata Indar Jaya.

Diketahui, rapid test belum menjadi penentu utama warga dinyatakan menderita covid-19 atau tidak. Rapid test bukanlah diagnostik.

Rapid test merupakan screening atau seleksi antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi karena adanya keluhan klinis, resiko terpapar dan sebagainya. (TribunTakalar.com)

Laporan Kontributor Tribun Takalar @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved