Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesawat Jatuh

Baru Take Off Pesawat yang Diterbangkan Pilot Cantik Jatuh di Danau, Sempat Teriak 'Mayday. .Mayday'

pilot pesawat bernama Joice Lin disebut berkata, "mayday...mayday" dan terdengar jelas oleh pilot di pesawat-pesawat lain

Editor: Waode Nurmin
MAF.org, Dok SAR
Joice Lin, pilot cantik yang tewas dalam trgaedi jatuhnya pesawat di Danau Sentani 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah pesawat yang mengangkut bahan sembako dalam kargo jatuh di Danau Sentani pagi tadi.

Pesawat itu jatuh saat baru dua menit Take Off.

Perwakilan KNKT Papua Norbert Tunyanan menyatakan, pilot pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Papua, sempat melaporkan tanda bahaya.

Tunyanan mengatakan, pilot pesawat bernama Joice Lin disebut berkata, "mayday...mayday" dan terdengar jelas oleh pilot di pesawat-pesawat yang berada di frekwensi radio 119,1.

Video Detik-detik Helm Rp 600 Ribu Selamatkan Nyawa Rombongan Tuoring, Warganet Ramai Komentari

Kabar Gembira, Kajian Pemerintah Mal Dibuka 8 Juni, Sekolah 15 Juni & Masjid 6 Juli, Normal Agustus

Joice Lin ditemukan meninggal dan jenazahnya sudah ditemukan di danau itu.

"Saya sudah terima laporan yang menyatakan tim SAR sudah menemukan jenazah pilot pesawat MAF dengan kode penerbangan PK-MEC setelah menyelam di Danau Sentani," kata Tunyanan, seperti dilansir dari Antara, Selasa pagi.

Dari laporan yang diterima, terungkap jenazah ditemukan di kedalaman 13 meter dan masih di dalam kokpit pesawat.

Belum diketahui apakah evakuasi sudah selesai dilakukan atau belum.

Ia mengatakan, salah satu pilot AMA yang mengemudikan pesawat dengan nomor penerbangan PK-RCE sempat memfoto.

Diberitakan sebelumnya, pesawat perintis milik MAF jatuh di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (12/5/2020).

Pesawat yang dipiloti Joice Lin jatuh sekitar pukul 06.29 WIT, sesaat lepas landas dari Bandara Sentani pukul 06.27 WIT.

Tidak ada penumpang dalam pesawat PK-MEC itu.

Pesawat hanya membawa kargo dengan tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara.

Bupati Tolikara, Usman Wanimbo yang dihubungi Jubi mengatakan kemungkinan besar pesawat MAF ini membawa buku-buku dan peralatan sekolah milik Yayasan Papua Harapan di Mamit.

Hal yang sama dikatakan oleh Presiden GIDI.

“Pesawat itu bawa alat-alat sekolah dan buku sekolah ke Mamit,” kata Pendeta Dorman Wandikbo, Presiden GIDI saat dihubungi Jubi.

Pilot pesawat berhasil ditemukan pukul 08.30 WIT, setelah dilakukan pencarian dari Tim SAR bersama potensi SAR lainnya.

Pilot ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura di Kota Jayapura.

Sosok Pilot

Joice Lin sendiri ternyata bukanlah orang sembarangan.

Joice Lin yang menjadi korban tunggal dalam jatuhnya pesawat di Danau Sentani ini ternyata berkebangsaan Amerika Serikat.

Bukan hanya sebagai pilot, ternyata Joice Lin memiliki keahlian lain yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Pesawat naas ini dilaporkan oleh warga jatuh ke Danau Sentani setelah sebelumnya terdengar suara ledakan usai pesawat ini lepas landas menuju Mamit, Kabupaten Tolikara dari Bandara Sentani.

Bupati Tolikara, Usman Wanimbo yang dihubungi Jubi mengatakan kemungkinan besar pesawat MAF ini membawa buku-buku dan peralatan sekolah milik Yayasan Papua Harapan di Mamit.

Hal yang sama dikatakan oleh Presiden GIDI.

“Pesawat itu bawa alat-alat sekolah dan buku sekolah ke Mamit,” kata Pendeta Dorman Wandikbo, Presiden GIDI saat dihubungi Jubi.

Joyce menurut Pendeta Wandikbo adalah seorang pilot yang baru terbang di Papua meskipun Joice sudah sering terbang dengan pesawat kecil.

Website maf.org menyebutkan Joice Lin adalah seorang Pilot dan spesialis IT.

Sebagai pilot, Joice terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia.

Joice melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.

Sebagai seorang spesialis IT, Joice mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.

 Joice dibesarkan di Colorado dan Maryland. Sejak usia muda ia melakukan pelayanan gereja injili lokal non-denominasi.

Pada usia delapan tahun Joice menunjukan ketertarikannya pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer.

Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena seorang tetangga pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.

 Joice mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT.

Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga memperoleh sertifikat pilot pribadi saat masih kuliah.

 Setelah lulus, Joice bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial.

Selama waktu itu Joice merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity.

Saat di seminari, Joyce menemukan ada penerbangan misi.

 Ia terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen.

Dari saat itu, Joice telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi pilot misionaris.

 Dia memperoleh peringkat instrumen dan sertifikat komersial, dan bekerja sebagai instruktur penerbangan untuk memenuhi persyaratan pilot MAF.


Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved