Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penertiban Tambang Liar

Sita Alat Berat di Lokasi Tambang Liar, Pantat Kapolsek Ditusuk OTK, Kanitnya Disandera Massa

Kapolsek Pelepat AKP Hendri tiba-tiba mendapat serangan dadakan di lokasi penertiban tambang emas

Editor: Waode Nurmin
ist
Ratusan orang warga mengadang polisi. Peristiwa itu terjadi saat polisi melakukan upaya penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah hukum Polres Bungo 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kericuhan terjadi saat sejumlah aparat setempat melakukan Penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI) di Bungo.

Bahkan Kapolsek Pelepat menjadi sasaran penusukan orang tidak dikenal.

Tak hanya itu, Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) juga jadi sasaran massa

Kabar Gembira, Kajian Pemerintah Mal Dibuka 8 Juni, Sekolah 15 Juni & Masjid 6 Juli, Normal Agustus

Ada Masalah Pengelolaan Dana Pensiun PNS,TNI & Polri, PT Asabri dan PT Taspen Diminta Tanggung Jawab

Berikut detik-detik terjadinya.

Kapolsek Pelepat AKP Hendri tiba-tiba mendapat serangan dadakan di lokasi penertiban tambang emas.

Dia mengalami luka tusuk dibagian pantat.

Sayangnya pelakunya hingga kini belum diketahui. Sebab pelaku melakukan penusukan di tengah keramaian.

Anak buahnya , Kanit Tipditer Polsek Pelepat juga disandera massa sekira 400 orang.

Ini karena operasi penertiban dari Kepolisin Pelepat mendapat penokakan dari sejumlah orang yang diduga suruhan pemilik alat berat di lokasi tambang.

Dari informasi yang diperoleh Tribunjambi.com, awalnya ada sekira 400 orang warga yang mengadang polisi di lokasi

Tindakan massa cukup liar dan mengundang keributan.

Dikabarkan saat itu juga Kanit Intel Polsek pun disandera massa.

Awalnya proses penertiban berjalan lancar, namun berubah ribut saat aparat hendak membawa alat berat untuk disita

Ratusan warga menghadang aparat saat ingin membawa alat berat yang digunakan untuk PETI di Bungo.
Ratusan warga menghadang aparat saat ingin membawa alat berat yang digunakan untuk PETI di Bungo. (ist)

 

"Mereka menertibkan PETI di desa itu, tetapi setelah ditertipkan muncullah massa mengadang mereka saat alat berat dibawa keluar dari desa itu," ujar sumber Tribunjambi.com.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved