Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Di Kota Jadi Pemulung Ngaku Cuma Dapat Rp1,500/Hari, Ternyata Rumah Abah Tono di Kampung Tingkat 2

Di Kota Jadi Pemulung Ngaku Cuma Dapat Rp1,500/Hari, Ternyata Rumah Abah Tono di Kampung Tingkat 2

Editor: Ilham Arsyam
(Handheld via Kompas.com)
Abah Tono, pria tua yang viral karena mengaku kesulitan makan karena hanya memiliki penghasilan Rp.1.500 per hari dari hasil memulung. Padahal, rumahnya di Kampung Babakan Sondiri RT 02/07 Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terbilang layak dan memiliki sepeda motor. 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Belakangan ini warga Bandung, Jawa Barat, dibuat terenyuh dengan beredarnya video wawancara seorang laki-laki tua bernama Abah Tono yang mengaku hanya mendapatkan penghasilan Rp 1.500 hingga Rp.2.000 per hari dari hasil memulung.

Bagaimana tidak terenyuh, pria yang mengaku kelahiran tahun 1950 ini dalam video tersebut mengatakan, uang sebesar Rp 1.500 yang dia dapatkan sudah terbilang besar meski tidak bisa digunakan untuk makan setiap hari .

"Cukup beli minum saja, makan gimana nanti saja, kadang-kadang makan, kadang-kadang enggak.

Uang Rp 1.500 kan gede buat Abah mah, bisa buat beli kerupuk," ucap Abah Tono.

Ros Digorok Ayah & Kakak Kandungnya karena Diduga Berzina dengan Sepupu, Pelaku: Mati mi Tedonga

Namun ternyata, pengakuan Abah Tono itu tidak sesuai dengan kenyataan di rumahnya.

Sebab, warga Kampung Babakan Sondiri, RT 02/07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini ternyata memiliki rumah dua tingkat.

Abah Tono, pria tua yang viral karena mengaku kesulitan makan karena hanya memiliki penghasilan Rp.1.500 per hari dari hasil memulung. Padahal, rumahnya di Kampung Babakan Sondiri RT 02/07 Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terbilang layak dan memiliki sepeda motor.
Abah Tono, pria tua yang viral karena mengaku kesulitan makan karena hanya memiliki penghasilan Rp.1.500 per hari dari hasil memulung. Padahal, rumahnya di Kampung Babakan Sondiri RT 02/07 Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terbilang layak dan memiliki sepeda motor. (Handheld via Kompas.com)

"Malah hampir tiga tingkat walau pun belum beres, sepeda motor juga punya," kata Kepala Desa Pangauban Enep Rusna saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Tetangga meradang

Enep menjelaskan, akibat video yang kadung viral tersebut, warganya banyak yang meradang lantaran dianggap tidak peduli dengan keadaan Abah Tono. Padahal, selama ini Abah Tono hidup berkecukupan.

"Tetangga Abah Tono dicemooh karena dianggap tidak peduli.

RT RW juga banyak yang tidak terima kalau dibilang Abah Tono buat makan saja susah," tuturnya.

Sebagai pemangku jabatan pemerintahan desa, Enep pun mendapat imbas negatif.

Beberapa orang pejabat menegurnya dan meminta agar dirinya segera membantu Abah Tono.

"Kenyataan Abah Tono punya rumah bagus, buat makan juga enggak kesulitan karena anak-anaknya pada kerja di pabrik-pabrik.

Terus, bantuan tunai dari desa berupa sembako juga setiap bulan dikasih," ungkapnya.

Sejak video Abah Tono viral, Tono mengatakan kampungnya sering kedatangan orang-orang kaya yang ingin membantu Abah Tono.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved