Update Corona Sulsel
Gubernur NA: Kolaborasi dengan Pusat, Refocusing Proyek Jadi Padat Karya
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
Sebab berbagai aspek lini kehidupan terdampak salah satunya sektor ekonomi.
Hal itu diungkapkan NA, sapaannya saat berada d Kabupaten Toraja Utara.
"Kita akan bangun ekonomi kita kembali, saya sampaikan setelah Corona, maka episode kedua akan muncul, yakni persoalan ekonomi," kata NA dalam rilisnya, Minggu (10/5/2020).
NA mengatakan, pemprov akan berkolaborasi dengan berbagai kementerian pusat, termasuk dengan PUPR.
Terdapat beberapa proyek yang coba direfocusing dan direalokasi menjadi kegiatan padat karya.
"Mungkin di Sulsel tidak kurang ada 30 ribu kesempatan kerja yang akan terbuka, saya kira ini ada episode kedua yang harus kita kerjakan. Tetapi saya berharap kita curahkan perhatian kita dulu untuk menyelesaikan persoalan Covid-19 ini," jelasnya.
Gubernur memahami betul betapa beratnya kondisi keuangan daerah saat ini di sisi lain harus memutus mata rantai penularan ini, dibutuhkan refokusing dan relokasi anggaran.
Tetapi di sisi lain juga mengalami pemotongan anggaran 50 persen, ditambah beberapa proyek yang dibiaya Dana Alokasi Khusus (DAK) ditarik.
"Itukan skenario terburuk, saya percaya kalau kita cepat menyelesaikan masalah Covid-19 ini, pasti skenarionya berubah," katanya.
Hal tersebut penting tidak lain untuk menanggulangi muncul status masyarakat sebagai orang miskin baru akibat pandemi ini.
"Saudara-saudara kita yang miskin baru ini. Ada 25 ribu di Sulsel yang dirumahkan termasuk PHK. Ada 169 perusahaan tutup," katanya.
Penanganan Covid-19
Terkait penanganan Covid-19 ini, pemerintah pusat meminta pemerintah daerah melakukan realokasi dan refocusing Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah pusat juga menekankan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan penyesuaian anggaran secara menyeluruh.
NA mengatajan, langkah pertama dilakukan adalah semua pasien status Positif dan terdapat gejala, maka akan dimasukkan ke rumah sakit.
"Kita klasifikasi rumah sakitnya. Kalau hanya gejala dan tidak ada penyakit bawaan, itu ada dua rumah sakit isolasi. Dan kalau ada bawaan, itu kita juga ada punya rumah sakit khusus," kata Nurdin Abdullah di Gugus Tugas Covid-19 di Toraja Utara, Sabtu (9/5/2020).
Kedua, bagi pasien status Orang Tanpa Gejala (OTG) atau orang status Positif Covid-19 tetapi tanpa gejala, maka disiapkan hotel karantina.
Demikian juga Orang Dalam Pengawasan (ODP). Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dimasukkan ke rumah sakit.
Mereka yang menempati hotel karantina melalui program wisata Covid-19 ini adalah mereka yang telah didata dari berbagai kabupaten kota di Sulsel.
Ia juga meminta kepala daerah agar jika memiliki warga yang memenuhi syarat untuk dikarantina.
"Seperti kemarin Luwu Utara, mengirim 19 orang, itu carrier dari pesantren di Magetan, dan itu sekarang ada di Makassar. Memang virusnya yang harus dimatikan, caranya dengan diisolasi. Maka inkubasi itu 14 hari paling lama," jelasnya.
Gubernur Nurdin Abdullah sendiri telah menyiapkan hotel untuk menampung ODP. Dan hotel lain untuk menampung OTG.
Selama 14 hari mereka dikarantina, dipersiapkan makanan bergizi, tenaga medis dan juga psikolog. Suasana bahagia berupaya dihadirkan dan diciptakan.
"Harapan kita setelah selesai, mereka dapat menjadi edukator di tengah masyarakat," ucapnya.
Ia menyebutkan, hadirnya program ini selain menyehatkan masyarakat, juga menyelamatkan karyawan hotel dari PHK.
Saat ini, Sulsel adalah daerah tertinggi dari lima episentrum utama dari sisi persentase tertinggi kesembuhan. Walaupun dari sisi jumlah, DKI tertinggi.
Data itu berdasarkan konferensi pers Juru Bicara penanganan Covid-19 per 4 Mei 2020, Ahmad Yurianto terdapat lima provinsi dengan kesembuhan tertinggi pasien positif Covid-19.
Yakni DKI Jakarta 632 pasien, Sulsel 199 pasien, Jawa Timur 178 pasien, Jawa Barat 159 pasien, dan Bali 159 pasien.
Adapun persentase kesembuhan tertinggi dari lima provinsi episentrum, yakni Sulawesi Selatan 34,93 persen, Jawa Timur 15,57 persen, Jawa Tengah 14,43 persen, Jawa Barat 14,42 persen, dan DKI Jakarta 14,16 persen.
Sedangkan terbaru tingkat kesembuhan Sulsel per Sabtu pukul 17.09 Wita dengan jumlah persentase sembuh 36,6 persen ini terdiri dari, 260 orang yang telah sembuh dari 710 pasien positif.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @fadhlymuhammad
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: