Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penangkapan Satu Keluarga di Tompobulu

Bunuh Anak Kandung, Begini Keseharian Darwis di Mata Tetangga

Mereka ditangkap karena mengadang warga, Sumang (45) dan Enal (25), sehingga menyebabkan luka tebasan yang cukup parah.

Penulis: Achmad Nasution | Editor: Imam Wahyudi
Ist
Personel Polres Bantaeng, saat melakukan pengamanan di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Satu keluarga di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan ditangkap personel Kepolisian Resor (Polres) Bantaeng, Sabtu (9/5/2020).

Pelaku yaitu, Darwis, 50 tahun (Kepala Keluarga), Anisi, 50 tahun (Istri), Anto 20 tahun (Anak) Rammang 30 tahun (Anak), Astuti 28 tahun (Anak), Dilla 21 tahun (Anak) Suci 14 tahun (Anak), Ardi 40 tahun (Suami Dilla) dan Acce 24 tahun (Istri Rammang).

Mereka ditangkap karena mengadang warga, Sumang (45) dan Enal (25), sehingga menyebabkan luka tebasan yang cukup parah.

Kemudian, menyandera seorang warga atas nama Irfandi (18) dan membunuh keluarganya sendiri, yaitu seorang pelajar bernama ROS (18).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Darwis bekerja sebagai petani, dalam kesehariannya dikenal sangat tertutup, dia juga jarang bersilaturahmi dengan warga setempat.

Dia juga tidak seperti warga lain, yang ketika bertemu atau berpapasan saling melempar senyum, tetapi Darwis malah sebaliknya.

"Darwis ini tidak ramah orangnya, biasanya kita disini itu kalau ketemu saling senyum tapi Darwis ini beda memang," kata salah satu salah satu warga setempat, kepada TribunBantaeng.com.

Kemudian, Darwis jarang kelihatan apabila ada kegiatan yang dilakukan oleh warga Desa Pattaneteang.

"Kalau ada di bikin acara seperti acara nikahan, membangun rumah, tidak pernah kelihatan ini Darwis jadi memang tertutup sekali ini orang,"

Mengenai keseharian keluarganya, Anto (anak), Rammang (anak), Ardi (menantu/istri Dilla) bekerja sebagai petani.

Sedangkan, Anisi (Istri Darwis), Acce (Istri Rammang), Dilla (anak/Istri Ardi), hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Kemudian, Astuti (Anak) bekerja sebagai pegawai honorer di kantor Kecamatan Tomlobulu, Kabupaten Bantaeng.

Korban sendiri ROS (18) merupakan seorang pelajar di Madrasah Aliah As'Adiyah Pattiro, Desa Labbo Kec.Tompobulu Kabupaten Bantaeng.

Mereka yang merupakan keluarga Darwis dikenal sangat baik, sering berpartisipasi apabila ada sebuah acara yang dilakukan warga di Desa Pattaneteang.

"Baikji kalau keluarganya biasaji bergaul sama warga, kalau ada di bikin acara datangji juga membantu,"

Atas kejadian tersebut warga setempat merasa kaget dan tidak menyangka akan terjadi hal demikian.

Diberitakan sebelumnya, mereka ditangkap atas dugaan penyanderaan hingga pembunuhan.

Mereka yang diamankan masing-masing berinisial DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).

Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri mengatakan, terduga pelaku dan kerabat, termasuk anak dan istri berjumlah 9 orang, 4 laki laki dan 5 perempuan.

Pihaknya melakukan penangkapan di rumah terduga pelaku. Ditemukan satu orang perempuan dalam kondisi tak bernyawa karena dibunuh di dalam kamar.

Korban diketahui seorang pelajar inisial ROS 18. Saat ini jenazah dievakuasi ke RSUD Anwar Makkatutu.

Saat ini, motif dan modus sementara dilakukan penyelidikan oleh Kasat Reskrim Polres Bantaeng

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved