Tribun Luwu Utara
Narasumber Sapa Alumni IVLP AS, Bupati Indah: Pemerintah Tak Bisa Sendiri Tangani Covid-19
Demikain disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menjadi narasumber pada program Sapa Alumni AS.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Pemerintah tidak bisa sendiri dalam memenangkan pertarungan melawan Covid-19.
Demikain disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menjadi narasumber pada program Sapa Alumni AS.
Topik dalam kegiatan tersebut "Building Collaboration Betwen Government and Civil Society During Covid-19 Pandemic".
Kegiatan itu disiarkan di laman instagram @myamerica_surabaya, Jumat (8/5/2020) kemarin.
Indah sekaligus alumnus program pertukaran International Visitor Leadership Program dari Departemen Luar Negeri AS (IVLP), menegaskan pemerintah butuh dukungan.
Terutama dari masyarakat untuk menghadapi dan melewati masa pandemi Covid-19.
"Tantangan terbesar kita ada di masyarakat. Bagaimana membangun kedisiplinan, sebab virus ini tidak berpindah sendiri," ujar Indah.
Menurut dia, sebelum membangun kedisiplinan, masyarakat harus mengetahui dengan baik Covid-19, seperti apa cara penularannya dan upaya pencegahan yang paling efektif.
"Itulah pentingnya mendorong daya literasi masyarakat untuk membaca setiap protokol kesehatan yang dikeluarkan secara resmi dari pemerintah," katanya.
Ia menegaskan, perlawanan terhadap Covid-19 tidak bisa dimenangkan oleh pemerintah, tenaga medis, gugus tugas maupun relawan posko.
"Tapi kita butuh dukungan masyarakat untuk memenangkan dan melewati masa pandemi ini," tuturnya.
Ditanya mana lebih mementingkan kesehatan atau ekonomi, Indah menegaskan keselamatan masyarakat adalah utama.
"Jika harus memilih, jelas bahwa keselamatan masyarakat adalah yang utama. Sejak awal diumumkannya kasus pertama di Indonesia, kami langsung membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tepat 16 Maret lalu," sebut dia.
Ditindaklanjuti dengan mengeluarkan imbauan pada masyarakat untuk tidak pulang kampung dulu.
"Namun yang terjadi, saya dibully habis-habisan. Ini tentu risiko sebagai pengambil kebijakan, tapi tidak apa-apa sebab banyak kebijakan yang kemudian sesungguhnya diketahui baik jika sesuatu telah terjadi," tuturnya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)