Update Corona Sinjai
Kisah Mahasiswa LIPIA Jakarta Asal Sinjai Isolasi Mandiri, 14 Hari Mengurung Diri di Kamar
Nur Amal (21), mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta menceritakan kisahnya saat menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Nur Amal (21), mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta menceritakan kisahnya saat menjalani isolasi mandiri setelah tiba di kampung halamannya di Dusun Lita-litae, Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Ia menjalani isolasi mandiri di rumahnya setelah tiba dari Jakarta selama 14 hari.
Setelah tiba di rumah orangtuanya, Nur Amal langsung membuka pakaiannya untuk dicuci lalu langsung mengurung diri di dalam kamar hingga 14 hari.
Diungkap bahwa sejak pertama kali Pemerintah DKI Jakarta mengumumkan ada warga terkena virus corona, maka saat itu aktivitas kampus diliburkan dan mahasiswa dibolehkan pulang ke daerah asal.
Namun sebelum pulang, Nur Amal bersama seluruh mahasiswa lainnya terlebih dahulu harus menjalani karantina di tempat tinggalnya di Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah itu barulah dibolehkan pulang ke Sinjai, Sulawesi Selatan.
Jebolan Pondok Pesantren Darul Istiqamah Pucee, Sinjai ini hanya bisa keluar kamar jika ia ke toilet.
Untuk makan dan minum, Nur Amal harus mengambil makanan yang disimpan oleh ibunya di bawah pintu kamarnya setiap hari.
Selama masa itu, Nur Amal harus menahan rasa rindu terhadap kedua adiknya Muh Aidil dan Aisyah yang masih bocah dan usia balita.
Sebab khawatir jika dalam diri Nur Amal ikut menempel virus corona dan bisa pindah jika berinteraksi langsung.
"Saya harus menahan rasa rindu ingin memeluk adik saya dan kedua orangtua saya. Tapi demi keselamatan mereka, maka saya harus mengurung diri, meski saya tidak terjangkit covid-19 tapi berasal dari daerah zona merah," kata Nur Amal.
Selama menjalani isolasi mandiri ia banyak mengonsumsi vitamin C dan buah pisang, langsat dan rambutan yang saat itu tengah banyak di kebun orangtua Nur Amal.
Ia juga tak lupa banyak berzikir memohon pertolongan agar dapat dijauhkan dari virus corona.
Ia juga berpesan kepada warga yang akan menjalani isolasi mandiri agar banyak menerapkan protokol kesehatan.
Dan kini Nur Amal sudah menyelesaikan masa isolasi mandiri dan sudah bisa bergaul dengan keluarga dan tetangganya.
Sekadar informasi, di Kabupaten Sinjai saat ini terdapat tujuh orang santri yang positif corona. Santri tersebut berasal dari Ponpes Al Fatah Temboro, Jawa Timur. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)