ILC
Di ILC, Sudjiwo Tedjo Sebut Manusia Bisa Punah karena Covid-19, Reaksi Karni Ilyas
Di ILC Tadi Malam, Sudjiwo Tedjo Sebut Manusia Bisa Punah karena COvid-19 hingga Sebut WHO Lupakan Sejarah, Reaksi Karni Ilyas
Budayawan, Sudjiwo Tedjo memberi peringatan bahwa manusia bisa saja punah karena virus.
Sehingga ia menolak wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
sudjiwo Tejo justru meminta agar pemerintah semakin memperketat PSBB untuk mencegah penyebaran Virus Corona makin luas.

"Saya intinya tetap setuju bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar jangan dikendorkan malah makin diperketat," kata sudjiwo dikutip dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (5/5/2020).
"Karena kita cenderung makin lama cenderung makin biasa," imbuhnya.
Ia menilai, masyarakat kini banyak yang makin bosan dengan masalah Virus Corona.
"Kalau kita nikah sama orang cantik makin lama makin biasa kan gitu loh, mau dia kayak Raisa, mau dia kayak apa."
"Tiap hari diteror Corona, Corona makin lama orang enggak takut loh orang, hati-hati, saya kira gitu," ungkapnya.
Namun pada kesempatan itu Seniman asal Jember ini mengingatkan bahwa ada peradaban-peradaban besar di dunia yang punah karena virus.
"Cuma saya mengingatkan Bang Karni ada bangsa-bangsa besar yang sebetulnya tidak punah karena perang loh."
"Saya mau mengingatkan itu kalau kita lihat suku (bangsa) Aztec, kita lihat Inca, kita lihat suku maya itu tidak punah karena perang loh, punah karena virus," ucap sudjiwo.
Lantas, sudjiwo memperingatkan agar semua pihak jangan sombong terkait Virus Corona.
"Jangan-jangan kita memang harus punah, memang kita enggak boleh sombong," ungkap dia.
Lalu, sudjiwo menyinggung lagi kehidupan-kehidupan sebelum manusia sekarang yang berlangsung tak cukup lama.
Sehingga, ia meminta agar semua pihak ingat bahwa semuanya kini bisa saja punah.
"Homo Sapiens itu umurnya baru 200 ribu tahun loh, umur Homo Erectus 2 juta tahun."
"Kita belum bisa yakin kita tak akan punah, berubah kita enggak tahu," ucapnya.
Lalu, Karni Ilyas menyinggung soal adanya penelitian yang menyebut manusia kini bisa punah karena wabah.
Lantas, sudjiwo mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
"Bisa jadi ada makhluk lain apa boleh buat," jawab sudjiwo.
Lantas, sudjiwo mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
"Ada yang meramalkan bahwa makhluk manusia akan punah oleh virus, itu yang meramalkan Joshua Leiden," singgung Karni Ilyas.
"Bisa jadi ada makhluk lain enggak apa-apa, ya apa boleh buat," jawab sudjiwo.
Lalu dengan menggebu-gebu, sudjiwo menjelaskan bahwa prediksi penelitian soal berakhirnya Virus Corona belum dapat dipastikan.
"Cuman begini kalau saya lihat tadi pembicaraan para ahli bulan Juli atau akhir tahun saya sebagai awam agak ini, karena timeline time table bukan manusia ini yang menentukan," ungkapnya.
Hal itu menurutnya berbeda dengan masalah kehidupan manusia sehari-hari.
"Kalau saya mau ndalang, mau musik time table bisa ditentukan oleh produser, oleh sponsor."
"Ini yang menentukan virus loh pak dan kita enggak tahu apakah sampai akhir Desember, kita enggak tahu sebetulnya," lanjutnya.
Pria yang akrab disapa Presiden Jancukers ini lantas menyinggung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menurutnya meminta agar manusia meninggalkan sejarah.
Hal itu berkaitan dengan nama Covid-19 yang masih satu keluarga dengan SARS.
"Kalau kita diajari Jas Merah, Jangan Pernah Meninggalkan Sejarah, WHO mengajarkan kita untuk meninggalkan sejarah."
"Mengapa dinamai Covid-19 padahal sejarahnya dari SARS, kenapa enggak SARS berapa."
"Sorry saya awam tapi saya agak pinter orangnya," tegas sudjiwo makin keras.
Melihat statement sudjiwo Tejo yang cukup bersemangat, Karni Ilyas lantas tertawa.
"Sifat-sifat SARS kan kita sudah tahu gelombang ini, kalau ini SARS berapa sehingga penaganannya ada sejarah, kita meninggalkan sejarah apa maksudnya WHO mengapa namanya Covid."
"Kita disuruh jangan meninggalkan sejarah, kita jangan meninggalkan sejarah, Corona meninggalkan sejarah, sejarahnya SARS," ungkap sudjiwo.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Menggebu-gebu Jawab Karni Ilyas soal Ramalan Bisa Punah karena Virus, Sudjiwo Tejo: Apa Boleh Buat?, .