Corona
63 Karyawan Rokok Positif Corona, Benarkah Virus Bisa Tertular Melalui Rokok? Penjelasan Dokter
Akibatnya, lokasi tersebut kini menjadi klaster baru di Surabaya. Sementara, dua pegawai tersebut meninggal dunia.
Misalnya, ketika seseorang merokok, otomatis ia tidak pakai masker dan memungkinkan droplet (tetesan liur) menempel dan menginfeksi orang lain.
"Kalau tertular Covid karena ia tidak pakai maskernya, bukan karena aktivitas merokok. Tangan pegang ini itu, berarti penularan mekanismenya seperti yang selama ini sudah diketahui," terang dia.
Terkait aktivitas merokok, Erni mengatakan, sebaiknya masyarakat tidak merokok di saat pandemi ini.
Sebab, risiko tertular penyakit tersebut lebih besar, karena perokok tidak menggunakan masker.
Masyarakat seharusnya mengingat kembali cara penularan virus yang sudah diketahui dan melakukan upaya pencegahan Covid-19.
"Kalau pegawai pabrik rokok yang tertular karena di pabrik itu, bisa jadi tidak ada physical distancing, sehingga terjadi penularan," ujar dia.
• Siapa Tom Liwafa? Bagi-bagi Kardus Berisi Uang ke Warga yang Ditemui di Jalan
• Hanafi Rais Mundur Sebagai Pengurus DPP PAN, Waketum Singgung Nama Zulkifli Hasan
Kemudian, tercemarnya rokok atau barang produksi, berarti pegawai pabrik melakukan kerja tanpa adanya alat pelindung diri (APD).
Dengan demikian, di pabrik sebaiknya dibekali dengan ketentuan pakaian saat bekerja dan apabila ketentuan ini dijaga, maka anggapan rokok tercemar tidak tepat.
Bahan baku rokok tidak dapat menjadi tempat tumbuh virus
Sementara itu, Ketua Tim Riset CoV & Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation (PNF), Prof. DR. C. A. Nidom mengatakan, ada tiga faktor yang menyebutkan rokok tidak dapat sebagai tempat tumbuh virus Covid-19.
"Pertama, rokok sebagai benda, ya, mengikuti kaidah umum bahwa virus ini bisa berada di luar tubuh (udara) 2-5 jam. Tapi, biasanya rokok dari pabrik berada dalam gudang beberapa saat, di situ tentunya kalau ada virus ya sudah mati," ujar Nidom saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com pada Rabu (6/5/2020).
Kedua, faktor lain yakni bahan rokok atau tembakau baik berasal dari tanaman atau kertas, tidak dapat sebagai tempat tumbuh virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.
Terakhir, Nidom menyampaikan, rokok dapat menjadi faktor penular virus corona jika rokok tersebut dipakai dengan cara "sharing" atau berbagi.
Terkait hal itu, guru besar di Universitas Airlangga (Unair) ini menyarankan, lokasi pabrik tetap dilakukan desinfeksi, baik di lokasi pembuatan atau di gudang dan truk pengangkut rokok. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "63 Pegawai Sampoerna Positif Covid-19, Bisakah Virus Corona Menular Melalui Rokok?",