Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

‘Gelabah’ Masjid 99 Kubah

Sedianya masjid ini sudah rampung sejak 2019 lalu. Namun hingga kini, masjid yang dibangun dengan dana lebih Rp 150 M ini belum rampung.

Editor: Jumadi Mappanganro
wahyu/tribun-timur.com
Dr Hasrullah 

Oleh: Hasrullah
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Unhas - Ketua yayasan salah satu masjid di Makassar

MASJID 99 Kubah yang berdiri megah dan unik di bibir Pantai Losari telah menjadi ikon baru Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Branding image-nya mendunia. Hal ini terbukti dari konten di media sosial dan ketika kita searching di internet dengan mengetik Masjid 99 Kubah, maka muncullah banyak foto dan gambar terindah dari objek tersebut.

Gagasan ikon 99 ini memiliki dasar angka bermakna 99 babul hasanah (pintu-pintu kebaikan).

Tafsir Cinta dalam Keluarga

Begitu turis yang datang ke Pantai Losari, baik lokal dan internasional, akan selalu melakukan selfie atau mengambil gambar dengan latar masjid nan indah itu. Lalu di-upload di akun media sosialnya.

Media massa juga telah banyak memberitakan keindahan Masjid Kubah.

Ini wajar karena dari syarat sebuah berita yang baik dan menarik, memenuhi kriteria : fakta baru, mempunyai nilai berita, layak diberitakan, dan prominent (menonjol).

Apalagi iIkon baru ini Kota Makassar masuk daftar 10 masjid terunik di Indonesia, distinctive atau mempunyaui spesifik tersendiri.

Bahkan di level internasional, termasuk 33 masjid terunik di dunia.

Jadi, siapa saja sempat melihat keindahan ‘rumah Allah; yang megah itu, akan memungsikan handphone untuk melakukan pengambilan gambar dengan latar belakang keindahan masjid ini.

Bangunan monumental ini mulai dibangun era kepemimpinan SYL-Agus.

Siapa saja bakal berdecak kagum jika melihat panorama masjid yang diarsiteki Ridwan Kamil yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Barat bersama arsitek jebolan Unhas Ir Mursyid ini. 

Begitu pula kehadirannya.

Demi Efisiensi Anggaran, Pemprov Sulsel Cabut Listrik CCC Makassar

Dari grand scenario hingga menjadi masjid termegah dirancang tentu mempunyai logika publik bahwa opinion leaders Pemprov Sulsel kala itu berpikir dan merancang masjid ini tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat beribadah semata, tapi juga menjadi pusat kegiatan kebudayaan Islam.

Sementara itu, secara histori pembangunan yang dimulai sejak 1 Juni 2017 (sumber: Kompas.com), sudah menggelontarkan dana sekitar Rp 120 millar dengan alokasi
dana Rp 176 milliar.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved