Kolom Ahmad M Sewang
Intermeso Sambil Menunggu Beduk Berbunyi
Ditulis Ahmad M Sewang, Guru Besar UIN Alauddin Makassar dan Ketua DPP Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)
Oleh: Ahmad M Sewang
Guru Besar UIN Alauddin Makassar - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Masjid Mubalig Indonesia Muttahidad (IMMIM)
SEORANG aktor kaya India, Aamir Khan, memberikan sumbangan tepung gandum yang sudah dipisah-pisahkan dalam kantong-kantong plastik. Satu kg per kantongan.
Sumbangan ini dimaksudkan untuk meringankan beban mustad'afin akibat virus pandemi covid-19.
Gandum diangkut lewat truk ke daerah miskin di pinggiran kota New Delhi. Sayang banyak orang tidak ingin datang menerima bantuan itu.
"Buat apa datang bercapek-capek antre hanya menerima 1 kg gandum. Apalagi di tengah social distinsing", kata mereka yang ingin menerima senangnya saja.
Tetapi banyak juga orang datang antre mengambil jatah sumbangan itu. Mereka ini diketahui benar-benar kelompok mustad'afin yang membutuhkan.
Di belakang baru ketahuan bahwa dalam setiap kantongan di balik gandung disembunyikan uang 15.000 ropee yang kira-kira jika dirupiahkan berjumlah tiga juta rupiah.
• Revolusi Industri 4.0, Pandemi Covid-19, dan Tugas Pendidik
Sang donatur, Aamir Khan, berkata, "Saya sengaja menyembunyikannya agar uang tidak dikorupsi orang-orang yang tak berhak dan sumbangan benar-benar sampai ke tangan orang miskin yang membutuhkan. Para koruptor itu ganas, mereka tak peduli, sumbangan pun untuk orang tak mampu dikorupsi. Jadi sumbangan juga harus disiasati," katanya.
Memang, akhirnya banyak orang yang menyesal karena tidak datang menerima bantuan itu, awalnya mereka menganggap enteng sumbangan tepung gandum hanya satu kg.
Mereka tak tahu bahwa dalam kantongan terdapat uang tiga juta rupiah yang disembunyikan.
Natijah:
1. Bulan Ramadan adalah momentum untuk berbuat baik dengan membagi berlebihan kepada mustad'afin seperti dicontohkan Aamir Khan.
2. Sekecil apapun pemberian, harus dihargai dan disyukuri. Jangan pandang enteng sekecil apapun nikmat itu.
Bak firman Allah swt yang saya terjemahkan secara bebas, "Jika tahu bersyukur akan Kulipatgabdakan nikmat itu, tetapi jika ingkar, engkau akan menyesal selamanya.”
Seperti penyesalan orang-orang di New Delhi. Benar, pesan nenek moyang kita, "Sesal dahulu pendapatan. Sesal kemudian tak berguna."
Wassalam,
Makassar, 10 Ramadan 1441 H.