Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masih Banyak Pelanggar PSBB di Makassar, Warung Makan Tetap Buka Hingga Salat Berjamaah di Masjid

Padahal Satuan Tugas (Satgas) PSBB yang terdiri dari polisi, TNI, Damkar dan Satpol PP telah menggencarkan patroli di penjuru Makassar.

Penulis: Alfian | Editor: Mahyuddin
abdiwan/tribun-timur.com
Satpol PP dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar menyemprot toko non sembako yang tetap buka di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar, beberapa waktu lalu 

Rapid test dilakukan lantaran puluhan orang tetap nekat melakukan salat tarawih berjamaah.

Camat Rappocini, Andi Asminullah menyebutkan, pihaknya sudah tiga kali menegur jamaah masjid tersebut.

"Saya sendiri sudah tga kali melakukan peneguran di sini,” ucapnya.

Kasatpol PP: Warga Merasa Pintar

Maraknya pelanggaran karena masih banyak warga, terutama pelaku usaha bersikap egois. Alhasil aturan PSBB pun tetap dilanggar.

Hal itu disampaikan Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Makassar, Iman Hud, kepada Tribun, Jumat (1/5).

"Banyak yang egois dan merasa lebih pintar," ucapnya.

Iman Hud menyebutkan, pihaknya telah melakukan upaya pembubaran secara massif.

Bersama kepolisian, TNI dan pemadam kebakaran menutup paksa bahkan menyemprot unit usaha yang tetap buka.

Namun lagi-lagi upaya tersebut masih bisa dihindari pelaku usaha dengan cara membuka tempat usahanya secara sembunyi-sembunyi.

3 Fenomena Langit Pada Mei 2020, ada Bulan Baru Momentum Penentuan Hari Raya Idul Fitri

Update Covid-19 Maros Jumat 1 Mei 2020, Satu Kasus Baru, Total Positif Jadi 30 Pasien

VIDEO VIRAL PSBB Makassar, Penjual Coto Digerebek Siang Hari Pintu Ditutup Ternyata Ramai di Dalam

Kendati demikian, Iman mengakui tak sepenuhnya masyarakat yang salah.

Beberapa pengusaha menyebut alasannya tetap membuka usahanya untuk bertahan hidup.

Artinya, penyaluran bantuan berupa bahan pokok yang dicanangkan pemerintah belum tersebar secara menyeluruh.

Bukan hanya bagi warga miskin, juga kepada mereka yang terdampak Covid-19.

"Ini saya akui pemerintah lambat merespon, saat ini penyaluran sembako belum selesai-selesai, jadi kami di lapangan juga serba salah ketika diperhadapkan dengan orang-orang yang mempertanyakan itu," terangnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved