Opini
Ruangguru, Belva Devara, dan Covid-19
Sejak Virus Corona mewabah, pembelajaran yang beralih ke sistem daring (dalam jaringan) menjadikan startup (perusahaan rintisan) bidang pendidikan ini
Nurul Khairani Abduh
Dosen IAIN Palopo
PLATFORM pembelajaran online Ruangguru sedang populer.
Sejak Virus Corona mewabah, pembelajaran yang beralih ke sistem daring (dalam jaringan) menjadikan startup (perusahaan rintisan) bidang pendidikan ini semakin eksis.
Ruangguru menjadi salah satu mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) dalam menjalankan pembelajaran secara daring (online).
Ruangguru yang dapat diakses secara gratis telah menjaring 1 juta pelajar di hari pertama pembelajaran daring, Senin, 16 Maret 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS ), jumlah peserta didik (siswa atau murid) di Indonesia menurut jenjang pendidikan Tahun Ajaran (TA) 2017/2018 sebanyak 45,3 juta.
Terdiri 25,49 juta murid SD, 10,13 juta siswa SMP, 4,78 juta siswa SMA, dan 4,9 juta siswa SMK.
Keberadaan Ruangguru membuktikan bahwa di era digital ini, teknologilah yang berperan penting dalam kehidupan umat manusia.
Era industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan pemanfaatan internet di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan.
Aktivitas manusia yang sangat penting dalam kehidupan adalah pendidikan.
Melalui pendidikanlah manusia akan dibentuk menjadi manusia yang tidak hanya mampu berperilaku mulia, tetapi sampai tataran kebermanfaatan pada lingkunganya.
Perkembangan pendidikan akan selalu seiring sejalan dengan perubahan zaman.
Perubahan ini akan terlihat pada cara belajar, sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung pembelajaran, kurikulum, perkembangan peserta didik, hingga kompetensi lulusan.
Saat ini kita sedang berada di masa revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan aktivitas manusia yang dilakukan dengan teknologi dan sudah terkoneksi dengan jaringan internet (internet of things).