Pandemi Virus Corona
Peduli Pandemi Virus Corona, Mapala 09 Teknik Unhas Serahkan APD Karya Sendiri ke RS Syekh Yusuf
Alat pelindung diri yang diserahkan ke pihak-pihak rumah sakit adalah karya mahasiswa Teknik Unhas anggota Mapala 09 SMFT Unhas
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Arif Fuddin Usman
Donasi pembuatan Face Shield Mapala 09 Teknik Unhas bisa disalurkan di rekening Bank Mandiri 1520011811763 An. MAPALA 09 SMFT-UH.
Adapun kontak person yang bisa dihubungi adalah Fajar (085346428855) dan Akmal 081340418383.
Program Bina Desa Fakultas Teknik
Sebelumnya, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar turut berupaya mengambil peran dalam mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di masyarakat.
Kali ini, kampus yang berlokasi di Kabupaten Gowa itu membagikan mesin pencuci tangan kepada masyarakat melalui program Bina Desa.
Pembagian mesin pencuci tangan itu disertai sosialisasi mencuci tangan yang baik dan benar kepada masyarakat.
• Pandemi Virus Corona, UNM dan PMI Makassar Bagi 1.000 Paket Buka Puasa ke Mahasiswa Selama Ramadhan
• 5 Tahun Perkuat PSM, Bek Ini Sumbang 1 Gelar Juara & 3 Kali Runner-Up, Begini Karier Ortizan Solossa
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FT Unhas, Mukti Ali mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa FT Unhas mengaplikasikan bidang keilmuan mereka melalui pembuatan pembuatan pencuci tangan dengan menggunakan pedal kaki.
"Kegiatan ini didasari pandemik Covid-19 yang semakin meluas bahkan sudah sampai ke desa-desa," kata Mukti Ali kepada Tribun, Sabtu (25/4/2020).
Mukti mengatakan, kegiatan itu diarahkan pada aktivitas membantu masyarakat untuk mencegah semakin meluasnya penularan wabah Covid-19 ini.
Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan Fakultas Teknik bekerja sama dengan Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (OKFT-UH).
Kerja sama ditindaklanjuti dengan membentuk tim berjumlah 20 orang mahasiswa FT Unhas.
Tim lalu membuat alat pencuci tangan dengan menggunakan pedal kaki sederhana untuk disumbangkan di beberapa tempat umum di Kabupaten Gowa.
Mukti mengatakan, alat itu menggunakan sistem manual dan tidak menggunakan listrik.
"Aliran air ke kran bergantung pada gravitasi sehingga posisi tangki harus berada di atas," ujarnya.