Prodi Ilmu HI FISIP Unhas Kupas Fenomena Islam dalam Hubungan Internasional Kontemporer
Dr Phil Sukri, M.Si mengapresiasi dibukanya kembali Laboratorium Hubungan Internasional FISIP Unhas
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Fenomena Islam dalam Hubungan Internasional Kontemporer”.
Kuliah umum berlangsung di Aula Prof Syukur Abdullah, FISIP Unhas, Kamis (13/11/2025).
Kuliah umum dibuka Dekan FISIP Unhas, Dr Phil Sukri, M.Si.
Dalam sambutannya, Ia mengapresiasi dibukanya kembali Laboratorium Hubungan Internasional FISIP Unhas.
“Saya berharap laboratorium tersebut dapat menjadi pusat kegiatan akademik yang lebih besar, inovatif, dan menarik di masa mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima Tribun Timur.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Prof Darwis, Ph.D., Agussalim Burhanuddin, S.IP., M.Si., dan Adi Suryadi Culla, S.IP., M.Si, serta Dr Husain Abdullah sebagai penanggap.
Dalam paparannya, Prof Darwis menjelaskan tentang rekonfigurasi Islam global yang kini bergerak dari Eropa dan Asia Timur menuju Amerika Serikat.
Ia menyoroti proses migrasi dan globalisasi yang mendorong persebaran umat Muslim, termasuk peningkatan populasi Muslim di Eropa yang kini mencapai 5–8 persen (Pew, 2023).
Lebih lanjut, Prof Darwis juga menyinggung pertumbuhan populasi Muslim di kawasan Asia Timur, khususnya di Cina, Jepang, dan Korea, yang dipicu oleh mobilitas tenaga kerja serta pelajar dari Asia Tenggara dan Selatan.
Tak hanya itu, peningkatan komunitas Muslim di Amerika Serikat ditandai oleh keberagaman etnis serta keterlibatan mereka dalam politik nasional.
“Salah satu fenomena adalah terpilihnya Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York pada 2025, ini menjadi simbol politik moral progresif dan representasi meningkatnya keterlibatan politik umat Muslim di AS,” ujar dia.
Sementara itu, Adi Suryadi Culla, S.IP., M.Si. membahas perspektif Islam dalam hubungan internasional, yang berlandaskan pada Surah Al-Hujurat ayat 13.
Menekankan nilai perdamaian dan kesetaraan antarbangsa kontras dengan pandangan realisme dalam studi hubungan internasional.
Ia juga menelusuri jejak diplomasi di masa Nabi Muhammad SAW,yang dibangun atas dasar komunikasi, persaudaraan, dan penghormatan antarnegara.
Sebagai penanggap, Agussalim Burhanuddin, S.IP., M.Si. memberikan pandangan lain dengan mengambil contoh kasus mengenai fenomena posisi politik Muslim dalam kasus Zohran Mamdani sebagai Walikota New York 2025.
Diskusi berlangsung interaktif, ditandai dengan antusiasme mahasiswa dan dosen yang hadir.
Para peserta menyoroti relevansi fenomena politik Muslim global dengan dinamika hubungan internasional kontemporer.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang menggugah dan memperkaya pemahaman peserta mengenai posisi Islam dalam percaturan global saat ini. (*)
| Reaksi Akademisi Unhas Usai Prabowo Rehabilitasi Dua Guru Lutra yang Dipecat |
|
|---|
| Mahasiswa Unhas Dapat Tips Karier dan Digital Marketing dari Telkomsel |
|
|---|
| Stanford University Buka Pusat Penelitian di Unhas, Mulai Kaji Kasus Stunting Makassar |
|
|---|
| Menutup Celah Mafia Tanah: BPN Harus Jadi Pelindung, Bukan Pintu Masuk |
|
|---|
| Tiga Fakultas Jadi Percontohan Zona Integritas di Unhas, Prof JJ Mulai Reformasi Birokrasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251113-Kuliah-umum-FISIP-Unhas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.