Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luhut Binsar Pandjaitan

Curhat Luhut soal Isi 'SMS Saktinya' ke Menteri Uni Emirat Arab Terkait Covid-19, Langsung Dibalas

Curhat Luhut Binsar Pandjaitan soal isi 'SMS-nya' ke menteri Uni Emirat Arab terkait Virus Corona, langsung dibalas.

Editor: Edi Sumardi
DOK KOMPAS.COM
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan. Curhat Luhut Binsar Pandjaitan soal isi 'SMS-nya' ke menteri Uni Emirat Arab terkait Virus Corona, langsung dibalas. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Curhat Luhut Binsar Pandjaitan soal isi 'SMS-nya' ke menteri Uni Emirat Arab terkait Virus Corona, langsung dibalas.

Curhat itu dituliskan melalui akun Facebook milik mertua Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak itu.

Luhut Binsar Panjaitan memuji kepedulian Uni Emirat Arab kepada Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Uni Emirat Arab ( UAE ) yang telah menyalurkan bantuan 20 ton perlengkapan medis ke Indonesia.

Dikirimnya bantuan ini berawal dari saling kirim pesan singkat antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Energi dan Industri UAE, Suhail Mohammed Al Mazrouei beberapa waktu lalu.

Akhirnya, tibalah 20 ton bantuan perlengkapan medis ini.

"Saya teringat pesan singkat yang saya tulis kepada sahabat baik saya, Menteri Energi dan Industri UAE, Mr Suhail Mohamed Al Mazrouei sepuluh hari yang lalu," ujar Luhut Binsar Pandjaitan melalui unggahan pada akun Facebook pribadinya, Rabu (29/4/2020).

"Dalam pesan singkat tersebut saya katakan kepada Mr Suhail bahwa rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama umat manusia di masa-masa sulit seperti ini patut dijadikan semangat bersama untuk pulih," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

"Tak lama setelah saya menulis pesan tersebut, Mr Suhail pun membalas pesan singkat saya dengan sebuah pesawat yang mengangkut 20 ton bantuan perlengkapan medis yang ditujukan untuk membantu sekitar 20.000 tenaga medis yang berjuang menangani Covid-19," sambung Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, UAE juga membantu membeli hasil bumi dari Indonesia untuk membantu perputaran roda ekonomi di Tanah Air.

Hasil bumi ini antara lain sayuran dan buah-buahan produksi petani Indonesia.

Selain itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemberian bantuan alat kesehatan dari UAE ini tak lepas dari sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang begitu intim dengan Putera Mahkota Abu Dhabi Pangeran Mohammed Bin Zayed.

"Khusus untuk Indonesia yang menjadi negara sahabat UAE, mereka menganggap inilah bentuk komitmen dan rasa percaya dari sebuah hubungan persahabatan yang akrab antar kepala negara yaitu Presiden Joko Widodo dan Putera Mahkota Abu Dhabi, Pangeran Mohammed Bin Zayed, serta rakyat Indonesia dan UAE," tutur Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Binsar Pandjaitan pun berharap, solidaritas kemanusiaan dan semangat positif yang terjalin di masa sulit ini memunculkan kolaborasi dan kerja sama antar negara di seluruh dunia.

Sebab menurutnya, saat ini tak satupun negara di dunia mampu menghadapi badai pandemi sendirian.

"Indonesia akan selalu membuka jalan dan menyambut uluran tangan setiap negara yang bersama-sama ingin memunculkan harapan baik sehingga kita bisa bersama-sama melihat dunia pulih kembali seperti sedia kala," ujarnya.

Selengkapnya, berikut tulisan Luhut Binsar Pandjaitan di Facebook.

"Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh negara di dunia memang menempatkan kita semua dalam posisi yang sangat sulit."

"Namun di tengah semua kesulitan yang kita hadapi bersama saat ini, saya melihat ada sebuah harapan yang berwujud rasa solidaritas kemanusiaan yang tumbuh semakin kuat hingga menularkan semangat positif ke seluruh negara di dunia."

"Semangat positif inilah yang saya saksikan kemarin, saat pesawat yang mengangkut bantuan alat-alat kesehatan dari negara sahabat Uni Arab Emirat datang di Indonesia."

"Saya teringat pesan singkat yang saya tulis kepada sahabat baik saya, Menteri Energi dan Industri UAE, Mr. Suhail Mohamed Al Mazrouei sepuluh hari yang lalu."

"Dalam pesan singkat tersebut saya katakan kepada Mr. Suhail bahwa rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama umat manusia di masa-masa sulit seperti ini patut dijadikan semangat bersama untuk pulih."

"Tak lama setelah saya menulis pesan tersebut, Mr. Suhail pun membalas pesan singkat saya dengan sebuah pesawat yang mengangkut 20 ton bantuan perlengkapan medis yang ditujukan untuk membantu sekitar 20 ribu tenaga medis yang berjuang menangani COVID-19."

"Bantuan dari negara sahabat UAE bukan hanya alat-alat medis, tetapi juga pembelian hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur mayur dari petani-petani dan UMKM kita sehingga kita mampu memitigasi dampak ekonomi akibat wabah ini."

"Karena selain banyak berjatuhan korban jiwa, COVID-19 juga melemahkan perekonomian hampir seluruh negara di dunia."

"Mr. Suhail menyampaikan kepada saya bahwa pengiriman bantuan alat kesehatan ke Indonesia adalah upaya UAE untuk mendukung semua negara dalam menghadapi pandemi COVID-19 meskipun saat ini kondisi di UAE juga sama sulitnya seperti halnya di Indonesia dan negara-negara lain di dunia, mengingat sudah ada 10,839 orang di UAE yang terinfeksi virus corona."

"Namun, khusus untuk Indonesia yang menjadi negara sahabat UAE, mereka menganggap inilah bentuk komitmen dan rasa percaya dari sebuah hubungan persahabatan yang akrab antar kepala negara yaitu Presiden Joko Widodo dan Putera Mahkota Abu Dhabi, Pangeran Mohammed Bin Zayed, serta rakyat Indonesia dan UAE."

"Satu hal yang menurut saya menjadi sebab utama mengapa begitu banyak bantuan penanggulangan COVID-19 datang ke Indonesia adalah rasa hormat para kepala negara di seluruh dunia kepada Presiden Joko Widodo."

"Bahkan saya membaca sebuah berita yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo menempati posisi ke-4 sebagai Pemimpin Dunia Paling disukai versi Facebook."

"Melihat hal ini saya pun teringat ucapan salah seorang sahabat saya yaitu Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva yang menyebut Indonesia sebagai “leader” di negara-negara berkembang."

"Dalam sebuah hubungan persahabatan, saya kira rasa percaya adalah pondasi utama yang menguatkan jalinan tersebut."

"Seperti hal-nya hubungan persahabatan antara Indonesia dan negara UAE serta negara-negara lain di dunia. Bagi saya pribadi, kepercayaan banyak negara kepada Indonesia adalah karena kita mempunyai prinsip bernegara yang tertuang dalam UUD’45 yaitu menjalankan politik bebas aktif."

"Bahwa kita harus bersahabat dan punya hubungan baik dengan setiap negara di dunia."

"Kita tidak berpihak pada negara manapun dan tidak ada satupun negara di dunia ini yang kita utamakan kepentingannya di atas negara lain, semua punya porsi yang sama dalam relasi antar negara dengan Indonesia."

"Saya berharap solidaritas kemanusiaan dan semangat positif yang kita bangun di masa sulit ini memunculkan kolaborasi dan kerja sama antar negara di seluruh dunia."

"Bahwa saat ini tak satupun negara di dunia mampu menghadapi badai pandemi sendirian."

"Dan Indonesia akan selalu membuka jalan dan menyambut uluran tangan setiap negara yang bersama-sama ingin memunculkan harapan baik sehingga kita bisa bersama-sama melihat dunia pulih kembali seperti sedia kala."(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved