Ortizan Solossa
5 Tahun Perkuat PSM, Bek Ini Sumbang 1 Gelar Juara & 3 Kali Runner-Up, Begini Karier Ortizan Solossa
Kemahirannya mengolah sih kulit bundar menjadi daya tarik pemain asal Papua ini. Dia bahkan dikenal dengan liukan sebagai penari Sajojo
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Ortizan Salossa akan terus dikenang publik sepak bola Indonesia dan juga Makassar.
Kemahirannya mengolah sih kulit bundar menjadi daya tarik pemain asal Papua ini.
Dia bahkan dikenal kerap menggiring bola yang terkenal dengan liukan penari sajojo.
• Besar di Persipura, Talenta Papua Ini 2 Musim Perkuat PSM, Masih Ingat Titus Bonai? Begini Kiprahnya
• 5 Aneka Masker Cegah Virus Corona atau Covid-19, Ada Senyum Syahrini, Model Bra hingga Celana Dalam
Dalam segi prestasi, Ortizan juga pernah membawa dua tim ke puncak tangga juara Liga Indonesia.
Salah satunya adalah saat dia memperkuat PSM Makassar musim 1999-2004 silam.
Di musim pertamanya 1999-2000 sukses membawa Laskar Phinisi meraih juara era Divisi Utama Liga Indonesia (Liga 1 saat ini).
Berkat hasil itu, dia tetap dikenang oleh pecinta PSM Makassar sampai saat ini. Ortizan diketahui lahir di Sorong, tepatnya 23 Oktober 1977.
Kakak kandung dari Boas Salossa ini memulai karier sepak bolanya di tim Persipura Jayapura.
Ortizan bahkan menjadi cerminan bagi pemain asal Bumi Cendrawasih lainnya yang memulai karier di tanah kelahiran.
• Legenda Hidup PSM Syamsul Chaeruddin, 2 Kali Terusir Pelatih Sama, Robert Alberts, Ini Kisahnya?
• Selain Latihan, Eks Winger PSM Ini Perbanyak Ibadah dan Baca Al-Quran Selama Ramadan
Namun sebelum bersama Mutiara Hitam, dia diketahui lulusan Diklat PPLP Papua.
Dia baru resmi bergabung dengan Persipura pada tahun 1997 dengan status sebagai pemain junior.
Tak banyak data yang ditemukan tentang penampilan Ortizan selama dua musim di Persipura, 1997-1998.

Yang pastinya, pemain berposisi bek kiri ini resmi bergabung ke PSM pada musim 1999.
Di PSM, dia berkesempatan satu tim dengan sejumlah pemain tenar tanah air berlabel Timnas Indonesia.
Seperti Bima Sakti, Aji Santoso, Kurniawan Dwi Yulianto, Hendro Kartiko dan ditambah pemain lokal Makassar yang mumpuni.
Sebut saja Rahman Usman, Syamsuddin Batola, Ansar Abdullah, Yusrifar Djafar, dan beberapa pemain lainnya.
Musim Pertama
Keputusan Ortizan hijrah ke PSM tak sia-sia. Di musim pertama memperkuat Juku Eja, ia membawa tim asal Sulawesi Selatan itu menjadi kampiun Liga Indonesia 1999/00.
Tepatnya pada 23 Juli 2000, PSM juara Liga Indonesia usai mengalahkan PKT Bontang di partai final.
Pertandingan bersejarah ini berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dengan skor 3-2 untuk kemenangan Pasukan Ramang.
• Besar di Persipura, Talenta Papua Ini 2 Musim Perkuat PSM, Masih Ingat Titus Bonai? Begini Kiprahnya
• Legenda Hidup PSM Syamsul Chaeruddin, 2 Kali Terusir Pelatih Sama, Robert Alberts, Ini Kisahnya?
Usai membawa PSM juara, Ortizan juga cukup kenyang dengan banyak pengalaman yang didapatkan. Sebab beberapa ajang internasional juga dicicipi Ortizan bersama PSM.
Seperti saat PSM berpartisipasi di Liga Champion Asia 2001-2002 usai juara Liga Indonesia 1999-2000. Langkah PSM saat itu bahkan sukses menembus perempat final.
Penampilan keduanya di Liga Champion Asia terjadi pada tahun 2003-2004 usai PSM runner up Liga Indonesia 2000-2001.

Sayangnya, PSM hanya mampu berada di babak penyisihan grup Champions Asia di musim 2003-2004.
Bersamaan dengan itu, dia lalu mendapat kesempatan membela Timnas Indonesia pada 2004. Kemudian ditutup pada 2005 silam.
Setelah menutup musim 2004-2005 di PSM, Ortizan kemudian mulai berkelana untuk memperkuat tim-tim besar tanah air.
Persija Jakarta menjadi pelabuhan selanjutnya usai hengkang dari PSM.
• 5 Aneka Masker Cegah Virus Corona atau Covid-19, Ada Senyum Syahrini, Model Bra hingga Celana Dalam
• Gara-gara Virus Corona, 2 Perawat Ini Pisah Ranjang dengan Suami Sejak Maret 2020, Begini Kisahnya
Dia berseragam Macan Kemayoran pada musim 2005 sampai 2006 silam. Kemudian berlabuh ke Arema Malang pada musim berikutnya, 2007-2008.
Kemudian kembali ke klub pertamanya pada musim 2008 sampai 2013 silam.
Bersama Persipura dari tahun 2008 hingga 2013, pemain berpostur 169 cm itu berhasil mempersembahkan dua gelar Indonesia Super League (ISL).

Satu trofi Indonesian Community Shield, dan satu titel Indonesian Inter Island Cup.
Hingga akhirnya menutup perjalanan karirnya bersama Persiram Raja Ampat pada tahun 2014.
Jadi Abdi Negara
USAI menutup karier pada musim 2014 bersama Persiram Raja Ampat, Ortizan kemudian fokus pada pekerjaan lainnya.
Yakni sebagai abdi negara atau Aparatur Sipil Negera (ASN). Dia bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Papua.
Beberapa momen pun sempat dibagikan Ortizan di akun Instagram pribadinya dengan menggunakan seragam ASN.

Dia bahkan beberapa kali memantau pembangunan Stadion Utama Papua Bangkit. Stadion ini merupakan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Meski demikian, dia tetap tak bisa jauh dari sepak bola. Sebab beberapa momen di media sosialnya diunggah saat bermain bola sampai menonton pertandingan Persipura Jayapura.
Di tim nasional Indonesia, Ortizan dan Boaz sering saling berpasangan di sebelah kiri lapangan dalam membangun serangan. (wahyu susanto)
datadiri
Nama: Ortizan Bertilone Nusye Solossa
Tanggal lahir: 28 Oktober 1977 (umur 42)
Tempat lahir: Sorong, Indonesia
Tinggi: 1,69 m
Posisi bermain: Bek kiri/kanan/winger
Klub terakhir: Persiram Raja Ampat
Nomor punggung: 26
Pensiun: Tahun 2015
Istri: Agnes Lolong
Anak: Tirza Solossa dan Faustino Asprilla
Posisi Saat ini: ASN di Pemprov Papua
Karier junior
1995–1996 Persiss Sorong
1996–1997 Diklat PPLP Irian Jaya
Karier senior
1998–1999 Persipura Jayapura
1999–2004 PSM Makassar 30 (5)
2005–2006 Persija Jakarta ?? (5)
2007–2008 Arema Malang 26 (1)
2008–2013 Persipura Jayapura 127 (5)
2014– Persiram Raja Ampat 6 (0)
Tim nasional
2004–2005 Indonesia 14 (1)