PSBB Makassar
Ni'matullah Sebut Pemkot Makassar Sulit Paksa Warga Tinggal di Rumah
Ni'matullah Erbe menilai Pemkot Makassar dan aparat keamanan sulit memaksa masyarakat mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ni'matullah Erbe menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan aparat keamanan sulit memaksa masyarakat mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Saya kira sangat sulit bagi pemda dan aparat keamanan memaksa masyarakat untuk selalu tinggal di rumah sesuai aturan PSBB. Karena kebiasaan dan kultur kita adalah kumpul-kumpul dan ngobrol-ngobrol dengan tetangga," tegas Ulla sapaannya via pesan WhatsApp, Senin (27/4/2020).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) dua periode itu menambahkan, selama masyarakat dapat menjaga kebersihan dan memakai masker itu tidak masalah.
"Selama mereka secara umum masih bisa menjaga kebersihan dan memakai masker itu tidak masalah," ujarnya.
Dengan catatan tegas Ulla, kumpul-kumpul itu tidak selalu dilakukan meskipun mereka bertetangga.
"Kalau saya tidak menjadi soal karena kalau kita paksakan terkurung di dalam rumah secara terus menerus, kita bisa saja stres," katanya.
"Stres bisa memunculkan banyak masalah baru, tapi secara umum saya lihat kepatuhan masyarakat cukup baik karena masih di atas 50 persen," ungkapnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abd Azis Alimuddin
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)