Inspirasi Ramadhan
Ikhlas Inti Ibadah
Ditulis Syamril, Rektor Kalla Business School dan Ketua DKM Al Ukhuwwah Bukit Baruga Makassar.
Oleh: Syamril
Rektor Kalla Business School dan Ketua DKM Al Ukhuwwah Bukit Baruga Makassar
KEISLAMAN seseorang dapat dilihat dari dua sisi yaitu fisik dan ruhaniah. Sisi fisik tampak pada pakaian yang menutup aurat. Juga tampak pada ritual ibadah.
Juga tampak pada perilaku sosial yaitu perlakuan pada keluarga, teman, tetangga, anak yatim, fakir miskin bahkan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan. Inilah aspek akhlakul karimah.
Pendusta agama bukan hanya yang menyekutukan Allah serta mendustakan Rasulullah. Tapi juga yang memiliki perilaku antisosial.
Allah berfirman dalam surat Al Ma'un ayat 1-3 yang artinya :
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin."
• ALHAMDULILLAH Tak Ada Kasus Baru Covid-19 di Sulsel, Pasien Sembuh Juga Meningkat Jadi 106 Orang
• Beraninya Raffi Ahmad Bongkar Isi Tas Menteri BUMN Erick Thohir, Berapa Isinya Rupiah atau Dollar?
Bahkan lebih lanjut lagi pada ayat 4 - 7 :
"Maka celakalah orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya', dan enggan memberikan bantuan".
Orang yang shalat pun masih celaka karena lalai, riya' dan pelit.
Pada ayat ini disebutkan ciri keislaman yang bersifat ruhaniah yaitu ikhlas sebagai lawan dari riya'.
Ikhlas yaitu segala perbuatan dilakukan semata-mata karena Allah. Tak peduli dengan komentar dan penilaian manusia. Hanya peduli pada penilaian dan keridhaan Allah.
Itu bisa dilakukan jika kita mengenal Allah dengan baik (ma'rifatullah).
Puasa di bulan Ramadhan dilakukan tanpa pengawasan manusia. Hanya Allah yang Maha Mengawasi.
Semoga itu melatih kita mengenal Allah (ma'rifatullah). Membuat kita dapat menggapai inti ibadah dan keberislaman yaitu keikhlasan. (*)