Rumah Ramadhan
Keluarga
Kolom Dr Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel
Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dibangun dengan nilai-nilai agama. Berawal dari perjumpaan seorang lelaki dan perempuan.
Keduanya membangun keluarga kecilnya melalui ikatan perkawinan. Keduanya memiliki hak dan kewajiban sehingga mereka memiliki tanggung jawab masing-masing secara proporsional.
Maka keluarga yang baik dapat dibangun menjadi sakinah, mawaddah wa rahmah melalui kepribadian seorang suami yang shaleh dan istri yang shalehah.
Penyatuan pribadi yang shaleh dan shalehah menjadi pilar utama terwujudnya keluarga sakinah tersebut. Sebab mereka memiliki modal utama berupa pondasi agama yang kuat.
Baik buruknya kehidupan berkeluarga sangat tergantung pada kualitas agamanya.
• Angkutan Darat Antar Kota Dalam Provinsi Tidak Boleh Keluar Masuk Wilayah PSBB
Rasulullah memberikan panduan memilih jodoh, pilihlah karena kecantikan atau ketampanannya, keturunannya, kekayaannya, dan agamanya.
Jika kesulitan mendapatkan jodoh dengan kriteria itu, maka utamakan agamanya. Kenapa agama menjadi utama?
Sebab hanya kekuatan agama yang dapat menyemalatkan keluarga sekiranya kelak mendapatkan ujian.
Kekuatan dan pemahaman agama yang membentuk pribadi shaleh dan shalehah. Bermodalkan itu, keluarga yang dibangun dengan pribadi shaleh dan shaleh itu mewujudkan keluarga yang sakinah, keluarga yang bahagia.
Ukuran kebahagiannya adalah ketaatannya menjalankan nilai-nilai agama dalam keluarga, seorang suami menjadi imam. Baik sebagai imam shalat maupun imam selaku pemimpin keluarganya.
Dari keluarga inilah melahirkan anak-anak yang shaleh dan shalehah sebagai titipan amanah dari Allah Swt.
Betapa bahagianya keluarga yang sempurna dengan anak-anak yang taat, suami yang amanah dan istri yang taat. Ridha Allah akan turun pada keluarga yang rukun.
Demikian idealnya sebuah keluarga dibangun dengan nilai-nilai agama.
Dalam realitasnya, banyak keluarga mengalami petaka hingga berujung perceraian karena banyak faktor, paling utama karena rapuhnya ikatan mereka.