Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Tak Hanya Batuk & Demam, Gejala Baru Virus Corona kembali Ditemukan, Periksa Tanda ini di Kaki Anda

Tak Hanya Batuk & Demam, Gejala Baru Virus Corona kembali Ditemukan, Periksa Tanda ini di Kaki Anda

Editor: Ilham Arsyam
int
Gejala Baru Virus Corona kembali Ditemukan, Lesi Keunguan di Kaki 

Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan.

Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.

"Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar virus, maka inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu," kata Diah.

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menjelaskan Virus Corona 2019-nCoV memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernafasan lainnya.

Diah mengatakan gejala ringan yaitu flu disertai batuk.

Kemudian, jika memberat, akan menyebabkan demam dan infeksi radang tenggorokan.

Beberapa gejala Virus Corona.
Beberapa gejala Virus Corona. (BBC)

Kemudian jika masuk ke saluran nafas, kata Diah akan menyebabkan bronkitis.

"Yang berat ketika semakin jauh infeksi ke saluran nafas bawah, itu Pneumonia lengkap. Selain itu, bisa juga disertai gejala infeksi virus ke organ lain, yaitu diare," katanya.

Apakah Virus Corona bisa disembuhkan?

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menegaskan bahwa semua Virus Corona, termasuk Virus Corona 2019-nCoV belum ada obatnya.

Diah menambahkan, walaupun virus ini memiliki risiko kematian, namun angkanya masih rendah dibandingkan orang yang terjangkit dan kemudian sembuh.

"Tapi bisa (disembuhkan), terbukti yang sakit sudah ribuan tapi yang meninggal kan sedikit. Jadi dia tetap sebuah virus yang bisa disembuhkan," katanya.

Jadi, kata Diah, proses pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.

"Boleh obat flu biasa kalau masih ringan, kalau demam diberi obat anti demam," katanya.

Diah menegaskan, beberapa korban meninggal umumnya tidak hanya semata disebabkan oleh 2019-nCoV, namun juga dipengaruhi faktor kerentanan seperti usia yang sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakin lain yang sudah ada.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved