Virus Corona
Tak Hanya Batuk & Demam, Gejala Baru Virus Corona kembali Ditemukan, Periksa Tanda ini di Kaki Anda
Tak Hanya Batuk & Demam, Gejala Baru Virus Corona kembali Ditemukan, Periksa Tanda ini di Kaki Anda
Jika seseorang memiliki lesi dan tidak memiliki riwayat sengatan, luka bakar, atau trauma lainnya, dokter menyarankan untuk mengisolasi orang tersebut dalam karantina dan mengobati dengan kortikosteroid topikal--krim untuk mengobati masalah dermatitis, gatal, radang, bahkan pembengkakan.
"Lakukan konsultasi dengan profesional medis melalui jarak jauh dan kirimlah foto ke dokter. Jika mungkin, mintalah tes Covid-19. Hanya pergi ke rumah sakit jika ada keadaan darurat," saran para pakar.
Gejala Virus Corona: Batuk, flu, demam hingga sesak napas
Gejala Virus Corona dimulai dengan batuk kering dan diikuti dengan gangguan pernafasan.
Batuk ini adalah batuk yang terus menerus selama lebih dari satu jam, atau mengalami batuk rejan selama 3 kali dalam periode 24 jam.
Biasanya 5 hari secara rata-rata bagi orang untuk menunjukkan gejala, kata para ilmuwan, namun bagi sebagian orang gejalanya lebih lambat terjadi.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan masa inkubasi sampai sekitar 14 hari.
Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan di Inggris mengatakan mereka mendengar ada gejala lain dari banyak pasien termasuk kehilangan indera penciuman dan perasa.
Sejumlah orang - melalui media sosial - melaporkan kehilangan indera perasa dan penciuman, dan sebagian dites positif terinfeksi virus corona.
Namun, sebagian yang mengalami batuk pilek juga merasakan hal yang sama, sehingga belum cukup bukti Covid-19 juga mempengaruhi indera perasa.
Bagaimana penyebarannya?
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.
Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, Virus Corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.
Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.
"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.