Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Positif Corona Melahirkan

Nasib Bayi Dilahirkan Ibu yang Positif Virus Corona, Cara si Wanita Tertular Dipertanyakan

andemi Virus Corona atau Covid -19 bisa menyerang siapa saja. Namun mengkhawatirkan jika menginfeksi orang rentan, salah satunya ibu hamil. Seperti k

Editor: Rasni
Kompas
Ilustrasi ibu hamil 21042020 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pandemi Virus Corona atau Covid -19 bisa menyerang siapa saja.

Namun mengkhawatirkan jika menginfeksi orang rentan, salah satunya ibu hamil. Seperti kasus terbaru ini.

Wanita hamil yang positif Corona akhirnya Melahirkan di Rumah Sakit Siloam Silampari Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Sabtu (18/4) kemarin. 

Apakah bayinya ikut tertular dan bagaimana seorang ibu hamil bisa terjangkit?

2 Hari Jelang 1 Ramadhan 1441 H, Ini Doa dan Amalan Mrnyambut Bulan Puasa Ramadhan 24 April 2020

Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kartini 21 April, Kata-kata Mutiara & Quotes, Cocok Buat di FB WA IG

5 Fakta Video Penganiayaan Tukang Becak Viral, Nasib Buruk 3 Satpam Pelaku Pemukulan, Kronologi

Cek selengkapnya di sini:

Syukur. Itulah yang dirasakan ibu yang baru saja melahirkan ini. 

Dirinya dinyatakan positif Corona saat melahirkan, ternyata bayinya baik-baik saja dan negatif Corona.

Kepastian itu diperoleh usai sang bayi jalani pemeriksaan tim dokter.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengatakan, kondisi wanita dan anaknya mengalami kemajuan yang signifikan.

"Untuk kodisi ibu dan anak itu sekarang sehat semua, ibu melahirkan tersebut saat ini sehat wal'afiat," katanya pada wartawan, Senin (20/4/2020).

10 Perusahaan Buka Lowongan Kerja, Cari Tamatan SMA SMK D3 S1, Gaji di Atas UMK, Cek Syarat & Link

CATAT Jam Kerja PNS Selama Ramadhan 2020 Berubah, Beda Senin-Kamis dan Jumat

FOTO: DPRD Sulsel Minta Pemkot Makassar Data Warga Kurang Mampu dengan Adil

Ia mengungkapkan, warga Lubuklinggau yang melahirkan di Rumah Sakit Siloam tersebut berasal dari luar kota.

Untuk riwayat perjalananya sekarang masih di tracking oleh tim medis.

"Riwayat perjalanannya dari luar Lubuklinggau, sekarang masih di tracking oleh tim medis kita," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, karena kondisinya sehat wanita positif tersebut boleh isolasi sendiri, namun harus tetap dilakukan pengawasan dan tidak boleh keluar-keluar dari rumah.

"Sebab kalau dia rapid test positif tapi masih sehat, seperti orang tanpa gejala sesak nafas dan sebagainya bisa isolasi sendiri. Beda dengan kondisi akut batuk-batuk maka harus dirawat," katanya.

Ciri-ciri Virus Corona Terbaru, Kini Serang Kulit dan Mata, Waspada Gejala Covid-19 Terkesan Ringan

Kasus Virus Corona atau COvid-19 di Indonesia kini makin mengkhawatirkan.

Sudah lebih dari 4 ribu orang positif penyakit tersebut. Makin tinggi kasus, makin banyak pula Ciri-ciri Virus Corona bermunculan selain batuk dan demam. Kini serang kulit dan saraf.

Ada juga yang menunjukkan sejumlah gejala Corona yang terkesan sepele.

Makanya banyak yang tak menyadari dirinya terkena virus berbahaya tersebut hingga tetap saja beraktivitas di luar.

Cek selengkapnya di sini:

Serang Kulit

Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis, seperti pseudo-frostbite (radang dingin semu), kulit kemerahan yang kadang menyakitkan, dan gatal-gatal.

Menurut persatuan dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Perancis (SNDV), gejala dermatologis itu memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan dan kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.

Banyaknya pasien Covid-19 yang melaporkan gejala di atas semakin menguatkan bahwa hal ini berhubungan dengan infeksi virus corona.

"Gejala dermatologis dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan," ungkap SNDV dalam siaran persnya, seperti dilansir The Jerusalem Post, Minggu (12/4/2020).

Sekitar 400 pakar kulit di Perancis telah mendiskusikan gejala baru ini melalui grup WhatsApp khusus.

Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin terkait dengan tanda Covid-19 lainnya, seperti masalah pernapasan.

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.

Dari diskusi itu diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 mengalami komplikasi dan banyak juga yang tidak mengalami gangguan pernapasan sama sekali, sementara sistem kekebalan tubuh melawan virus.

Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa pasien Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun masih dapat menginfeksi orang lain.

Oleh sebab itu, di rumah saja adalah cara tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru.

"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi kulit ini dapat dikaitkan dengan Covid-19."

"Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus secepat mungkin," kata SNDV dalam siaran pers yang dilansir New York Times.

Sering ke toilet

Dilansir dari The Sun, gejala ringan tersebut di antaranya sering pergi ke toilet.

Meskipun tidak ada jumlah normal namun orang yang positif virus Corona membutuhkan lebih banyak waktu dari biasanya.

Dokter 4 U GP Dr Diana Gall menjelaskan kepada Express:

"Masalah pencernaan dan perubahan kebiasaan buang air besar sehingga menjadi lebih sering pergi ke toilet, kadang-kadang merupakan tanda pertama bahwa Anda mengalami sesuatu, bukan hanya dengan Coronavirus ini."

"Namun, diare telah dilaporkan sebagai gejala awal pada pasien yang kemudian dites positif untuk covid-19."

Serang Syaraf

Bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang sistem saraf pusat.

Times melaporkan, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, termasuk kebingungan, stroke, dan kejang.

Beberapa pasien juga melaporkan acroparesthesia, kesemutan, atau mati rasa di area tangan dan kaki.

Sementara pasien yang lain mengalami serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.

Menurut Forbes, banyak gejala baru yang mungkin merupakan tanda virus corona.

Namun sayangnya, hal ini belum dapat ditangani lebih jauh karena semua dokter di seluruh dunia sibuk menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Insfeki Mata

The British Association of Otorhinolaryngology, yang mewakili para ahli kedokteran telinga, hidung dan tenggorokan, menjelaskan bahwa konjungtivitis infeksi mata mungkin juga merupakan tanda idap virus corona.

Dalam sebuah pernyataan, dokumen tersebut mengatakan bukti dari negara lain bahwa titik masuk untuk virus corona sering di daerah mata, hidung dan tenggorokan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology menemukan bahwa 31,6 persen dari 38 pasien dengan covid-19 di rumah sakit di provinsi Hubei memiliki gejala yang berkaitan dengan mata, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan dalam skala yang lebih besar.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com: Ibu Positif Covid-19 Lubuklinggau Melahirkan, Bayinya Ternyata Negatif Covid-19

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved