Perspektif Syamril
Manusia Kopi dan Covid
Saatnya nanti saat Covid mereda kita telah berubah menjadi new human untuk era new normal.
Air menjadi berubah karena adanya bubuk kopi. Masalah tidak mengganggunya. Malah dia bisa mengubah masalah menjadi peluang.
Manusia tipe kopi ini membuat sesuatu yang baik dari masalah yang dihadapinya.
Ia belajar pengetahuan dan skill baru. Ia tumbuh bersama masalah dan kemudian membuat dunia di sekelilingnya berubah menjadi lebih baik.
Ia mewarnai lingkungan, bukan lingkungan yang mewarnainya.
Wabah Covid-19 yang sekarang melanda memaksa kita belajar banyak hal. Mencoba bekerja di rumah, rapat dan belajar online.
Saatnya nanti saat Covid mereda kita telah berubah menjadi new human untuk era new normal.
Manusia tipe kopi melihat masalah sebagai lahan melakukan perbaikan.
Masalah dan kesulitan adalah kesempatan untuk menjadi lebih kuat, lebih baik dan lebih mampu.
Manusia tipe kopi juga sangat percaya diri pada apa yang dikerjakannya, tidak mudah menyerah, sabar dan tetap bersemangat karena yakin bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar.
Era Covid dan menjelang Ramadhan akan menjadi training kehidupan, life university yang akan melatih kesabaran kita.
Di tengah kesulitan kita tetap beribadah dan beramal saleh. Meningkatkan keimanan dan saling menguatkan semangat kesabaran.
Serta tetap bersyukur atas segala keadaan.
Itulah manusia yang tidak merugi karena nikmat waktu digunakan untuk meningkatkan keimanan, amal saleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Selamat menyambut Ramadhan. (*)
Catatan: Tulisan ini telah terbit di halaman Tribun Opini Kolom Perspektif koran Tribun Timur edisi cetak, Selasa 21 April 2020.