Sudah 3 Pekan, Ex Walikota Makassar Solat Subuh Jamaah Sembunyi-Sembunyi di Masjid Terapung, Kenapa?
Ex Walikota Makassar Solat Subuh Jamaah Sembunyi-Sembunyi di Masjid Terapung
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sakinah Sudin
3 Tahun Diterungku, Ex Walikota Makassar Berdoa Bisa I'tikaf Ramadan di Masjid Terapung Losari
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - "Saya ini kodong dua Ramadan di (LP) Sukamiskin, satu Ramadan i'tiqaf (LP) Gunungsari. Doa saya rindu i'tiqaf di Masjid Terapung. Eh, giliran saya bebas, dan Ramadan datang, pemerintah larang jamaah dan tarawih di masjid karena wabah corona ini," ujar Ilham Arief Siradjuddin (57), Sabtu (18/4/2020) malam.
Eks Walikota Makassar ini mengungkap doa itu, tadi malam, saat Tribun, memintai kesan in memoriam atas meninggalnya Prof Drs M Arifin Sallatang
Almarhum adalah dosen favoritnya saat kuliah di Fakultas Pertanian Unhas, 1984-1989 silam.
Ilham adalah Wali Kota Makassar dua periode (2004-2014).
Akhir 2015 lalu, Ilham mulai menjalani hukuman badan atau diterungku di dua lembaga pemasyarakatan (LP) berbeda.
Ayah 4 anak itu terjerat kasus dugaan penyalahgunaan wewenang di proyek air bersih PDAM kota di akhir periode pertamanya sebagai wali kota.
Itulah kenapa, Selama dua tahun setengah (2016-2018), dia harus menunaikan ibadah puasa dan i'tiqaf di masjid LP Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Lalu awal 2019 hingga Juli 2019, Ilham berpuasa di LP Klas I A Gunungsari, sekitar 4,9 km dari Pantai Losari.
Ilham baru dinyatakan bebas murni menjelang Lebaran Idul Adha 1440 H, Agustus 2019.
Di tiga Ramadan itu, Ilham selalu merindu ibadah tarawih dan i'toqaf di Masjid "Terapung" Amirul Mukminin, Anjungan Losari, Makassar.
Proyek Masjid ini dirintis dan selesai di masa 10 tahun dia menjabat walikota.
Aco sapaan akrab Ilham, mengungkap curahan hatinya, menunaikan tarawih keliling dan i'tiqaf 10 malam terakhir Ramandan 1441 Hijriyah, karena khawatir, niat dan rindu ikut terpenjara itu, kemungkinan besar kembali tak tertunaikan medio Mei 2020 ini.
"Padahal waktu salat tarawih tahun lalu di Gunungsari, 30 ramadan itu saya i'tiqaf di Masjid LP, dan doaku salah satunya, semoga tahun depan i'tiqaf di Masjid Terapung maaa kodong, eh Corona datang," ujar Ilham dengan nada lirih.
Namun, Ilham tak putus harapan.
Tiga pekan terakhir, sejak Menteri Agama melansir imbauan tarawih di rumah saja, bukan di masjid, dia diam-diam saban subuh dia selalu mendatangi masjid Terapung.
"Saya beberapa hari ini hanya salat subuh berdua dengan imam masjid terapung. saya azan, saya iqamah, dan salat di samping imam."
Di penghujung salat berdua itulah, Ilham mengaku selalu meneteskan air mata dalam doanya.
"Cobaan apa lagi yang Aku harus jalani Ya Allah, masak adami kesempatanku i'tiqaf di Losari, datang lagi corona,,"
Dia mengaku, doa Ramadan Tanpa Corona terus dia panjatkan.
Bahkan dia selalu mengajak kerabat, sahabat, dan orang dekatnya, untuk membantunya berdoa Ramadan Tanpa Corona.
Prof Arifin Meninggal di Rumah
Guru Besar Ilmu Sosiologi Pertanian Unhas, Prof Dr M Arifin Sallatang MA (1936-2020), Sabtu (18/4/2020), dikabarkan meninggal dunia dengan tenang, di kediamannya di Kompleks PK Jl Baji Minasa, Makassar.

Dekan Fakultas Pertanian Unhas (1986-1989) ini meninggal dunia di usia 84 tahun.
Almarhum disemayamkan di rumah duka di Jl Baji Minasa 1, kawasan Cenderawasih, Mamajang, selatan Makassar.
Kabar duka ini disampaikan Andi Meilani Sallatang, salah seorang cucu almarhum.
“Innalillahi Wa Innailahi Roji’uun, Telah berpulang ke Rahmatullah Kakek Kami Prof Dr H Arifin Sallatang. Semoga dihapuskan semua dosa-dosanya, diterima semua amal kebaikannya. Al Fatihah,” tulis Meilaini di akun facebooknya, pukul 14.00 Wita.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak, yang juga mengikuti jejaknya, sebagai akademisi.
DR. Ansar Arifin dosen ilmu pertanian, DR HM Alwy Arifin, M.Kes (Ketua Departemen Adm & Kebijakan Kesehatan FKM Unhas), dan DR. Mimi Arifin, salah seorang anggota TGUPP Pemprov Sulsel.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Prof Dr Amran Razak MS, menyebut almarhum meninggal karena penyakit DM (diabetes mellitus) yang diderita sejak beberapa tahun terakhir.
‘Bukan karena korona ya,” kata Amran yang juga mantan Wakil Rektor Unhas ini, kepada Tribun.
Amran menyebut almarhum adalah pribadi banyak disenangi mahasiswa, dosen dan koleganya.
Interaksi terakhir Amran Razak dengan gurunya ini, sekitar bulan Februari 2020 lalu.
Saat itu, Sallatang sudah beberapa bulan menjalani perawatan di RS Pendidikan Unhas “Beliau masih ceria seperti dulu, dan banyak menitip pesan, namun sudah beberapa tahun ini bed rest,” kata Amran Razak.
Guru Besar Fakultas Hukum Unhas Prof Dr M Faisal Abdullah MH, Dr Madjid Sallatu MS, murid sekaligus guru besar Ekonomi, Dr Taslim Arifin, dan guru besar lain, jugamenyampaikan belasungkawa. di salah WAG akademisi dan aktivis Makassar, Senter-Senter Bella, juga menyampaikan kabar duka ini.
“Selamat jalan Guru ku, bapak telah meninggalkan begitu banyak pesan dan kesan dalam kehidupan akademik bagi banyak orang. Ya, Allah lapang kan tempat Prof Arifin Sallatang di sisi Mu. Aamiin Ya Rabbal Alamin,” tulis Majid Sallatu.
(TRIBUN-TIMUR.COM)