Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gejala Virus Corona

Kenali Gejala Baru Virus Corona: Total 370 Positif Covid-19 di Sulsel Per Minggu 19 April 2020

"Penambahan konfirmasi kasus positif 327 orang, total kasus menjadi 6.575," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Minggu (19/4/2020).

Editor: Hasrul
Int
Ilustrasi: Update Corona Sulsel Minggu 19 April 2020 

Kenali Gejala Baru Virus Corona: Total 370 Positif Covid-19 di Sulsel Per Minggu 19 April 2020

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah mengumumkan data terbaru perkembangan wabah virus Corona atau Covid-19 di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Minggu (19/4/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melalui YouTube Kompas TV.

Yuri, sapaannya, mengatakan terdapat 327 kasus baru dari sebelumnya 6.248 kasus.

"Penambahan konfirmasi kasus positif 327 orang, total kasus menjadi 6.575," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Minggu (19/4/2020) pukul 15.30 WIB.

Kabar baiknya, ada sejumlah 55 pasien yang berhasil sembuh.

Artinya jumlah pasien sembuh totalnya menjadi 686 dari pasien sebelumnya sebanyak 631 pasien.

Sementara kasus kematian juga terus meningkat.

Kini, jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 47 kasus.

Sehingga total kasus kematian menjadi 582 kasus, dari sebelumnya 535 kasus.

Untuk Sulawesi Selatan total positif menjadi 370 dengan 43 Sembuh dan 25 Meninggal.

PSBB Makassar Dijaga 12 Ribu Aparat Polisi

Sebanyak 1.200 personel kepolisian disiapkan untuk mengamankan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Makassar.

PSBB rencana akan diberlakukan mulai pada 24 April 2020 mendatang, bertepatan awal bulan Ramadan.

Katalog Promo Indomaret, Alfamidi, Alfamart Buah-buahan Turun Harga Terakhir Akhir Pekan Hari Ini

Sudah 3 Pekan, Ex Walikota Makassar Solat Subuh Jamaah Sembunyi-Sembunyi di Masjid Terapung, Kenapa?

LOGIN prakerja.go.id Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Mulai Besok 20 April 2020, Hanya 4 Hari

"Polda Sulsel sudah menyiapkan ribuan personel guna mengamankan seluruh wilayah Kota Makassar," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Sabtu (18/4/2020).

Ribuan personel itu merupakan gabungan dari Polda Sulsel 390 orang dan 810 personel dari Polrestabes Makassar.

Para petugas akan melaksanakan giat patroli dan pengecekan terhadap pembatasan kegiatan-kegiatan masyarakat, sesuai aturan PSBB / PMK No.9/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan PSBB

Petugas bakal penertiban bagi warga yang masih melanggar aturan PSBB.

Bagi yang melanggar PSBB sesuai Protokol Kesehatan dan Aturan Karantina Kesehatan No. 6 /2018, akan diproses pidana.

 UPDATE Corona di 34 Provinsi Indonesia Positif 6.248 Kasus, Didominasi Jakarta, Aceh Paling Sedikit

 Wanita yang Operasi Plastik 50 Kali Demi Mirip Angelina Jolie Terinfeksi Corona di Penjara

Ibrahim Tompo menjelaskan, pihak Kepolisian sudah mempersiapkan beberapa langkah teknis untuk mendukung tim gugus tugas dalam mengamankann penerapan PSBB.

Teknisnya:

1. Pemberlakukan sistem pengamanan kota (sispam kota), dengan melakukan pola preventif dan represif.

2. Pembuatan dan penjagaan pada pos-pos di beberapa wilayah.

3. Penggal-penggal jalan untuk membatasi gerak masyarakat.

Namun untuk sementara kata dia, proses penertiban terhadap para pelanggar tetap dilakukan secara humanis.

Kombes Pol Ibrahim Tompo berharap masyarakat bisa memahami kondisi ini, dan meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat agar proses ini berjalan dengan baik, efektif dan efisien, demi kepentingan bersama.

"Ya kepada masyarakat Makassar kami himbau agar nantinya mentaati aturan pelaksanaa PSBB ini," ujarnya.

Berikut Beberapa Gejala Baru Virus Corona:

Kelelahan Ekstrem

Hedy Bauman (74), pria dari Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat (AS), merasa sangat lemah sehingga ia hampir tak bisa bejalan ke sudut-sudut rumahnya.

Dia mengatakan, membaca beberapa halaman koran cukup melelahkan.

"Kamar mandi saya mungkin berjarak 15 langkah dari temput tidur. Saya tak yakin bisa pergi dari kamar mandi ke tempat tidur," kata Bauman seperti dikutip NBC News.

Kendati tidak menderita demam, Bauman mengaku kedinginan.

Dokter yang merawat Bauman mengatakan, gejalanya konsisten dengan apa yang para dokter pelajari tentang kasus virus corona lain, meski masih menunggu hasil dari tes virus Bauman.

Jenazah pasien Covid-19
Jenazah pasien Covid-19 (Tribunnews.com)

Nyeri Otot

Brendan McLaughlin (28), penjaga keamanan di Holy Name Medical Center di Teaneck, New Jersey, AS merasakan pusing sebelum demam, kedinginan, dan Nyeri Otot.

Ia kemudian pergi ke ruang gawat darurat di rumahsakit tempatnya bekerja dan berpikir mungkin terserang flu.

Tes virus corona menunjukkan hasil positif. McLaughlin mengaku tak pernah merasa begitu sakit dalam hidupnya.

"Saya sehat. Saya mencoba makan dengan benar dan menjaga diriku sendiri," ujar McLaughlin.

 Waspada! Gejala Baru Virus Corona Muncul, Bukan Hanya Demam dan Batuk, Mulai Serang Panca Indera

 Jenazah Pasien Covid-19 Dimandikan dan Dibuatkan Tahlilan 7 Hari, Nasib Warga Kini

Mewakili Bosowa Group, Munafri Arifuddin Bantuan berupa 400 set alat pelindung diri standar medis kepada Bupati Maros Hatta Rahman, Selasa (1442020)
Mewakili Bosowa Group, Munafri Arifuddin Bantuan berupa 400 set alat pelindung diri standar medis kepada Bupati Maros Hatta Rahman, Selasa (1442020) (Tim Munafri Arifuddin)

Tanpa Gejala

Salah satu laporan utama pertama pada gejala virus corona yang WHO terbitkan pada Februari lalu menunjukkan, hampir 56.000 kasus di China memiliki gejala demam dan batuk kering. Beberapa di antaranya mengalami kelelahan, napas pendek, masalah perut, dan tubuh lemah.

Sejak laporan itu, gejala lain yang terkait dengan Covid-19 telah muncul.

Banyak pasien yang positif terkena virus corona juga mengalami sakit kepala dan sakit tenggorokan. Beberapa pasien mengatakan, mereka tidak memiliki nafsu makan.

Banyak yang melaporkan, mereka kehilangan indera pengecap dan penciuman, kata British Rhinological Society baru-baru ini.

Tetapi juga menjadi lebih jelas, beberapa orang yang terinfeksi dan menyebarkan virus tidak memiliki gejala sama sekali.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield mengatakan kepada NPR, sebanyak seperempat pasien tidak menunjukkan gejala.

Laporan yang CDC rilis juga menemukan bukti, orang yang terinfeksi bisa menyebarkan virus sebelum mereka menunjukkan gejala, meski jarang terjadi.

Fenomena ini disebut dengan "penularan presimptomatik" yang juga dikenal sebagai cara penyebaran flu.

Laporan CDC mengacu hasil penelitian terhadap 243 kasus virus corona di Singapura.

Para peneliti melacak semua individu yang telah melakukan kontak dengan pasien yang menunjukkan gejala sakit.

Mereka menemukan 6,4% dari transmisi dalam penelitian ini berasal dari pasien yang belum menunjukkan gejala.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved