Tribun Bone
Petani Mengeluh, Harga Jagung Anjlok di Bone
Hal ini disampaikan oleh Amir (35) seorang petani jagung di Dusun Buluaju, Desa Waengpubu saat ditemui tribunbone.com, di rumahnya, Sabtu (18/4/2020).
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUNBONE.COM, AMALI - Petani jagung di Desa Waengpubu, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengeluhkan harga jagung yang anjlok.
Hal ini disampaikan oleh Amir (35) seorang petani jagung di Dusun Buluaju, Desa Waengpubu saat ditemui tribunbone.com, di rumahnya, Sabtu (18/4/2020).
Ia mengatakan, harga jagung saat ini hanya berkisar Rp 1800 per kilogram.
"Di panen sebelumnya harga jagung Rp 3500 per kilogram. Di awal panen ini Rp 2500 per kilogram kemudian turun menjadi Rp 1800 per kilogram," keluhnya.
Apa lagi, kata Amir harga ongkos dari menanam hingga panen juga tak sedikit.
Petani harus mengeluarkan uang untuk membeli pupuk, membayar pemetik dan biaya angkut.
Ia mengatakan untuk pupuk, biaya dikeluarkan sekira Rp 2 juta, kemudian untuk membayar pemetik dan biaya angkut sekira Rp 3 juta.
Amir menduga, anjloknya harga jagung karena kondisi jagung ada yang masih muda ketika dibeli oleh pedagang.
"Pedagang di Makassar menurunkan harga beli karena didapati jagung masih muda," ujarnya.
Amir mengaku tidak tahu apakah ada keuntungan yang diperoleh dari panen kali ini.
"Kurang tahu kalau ada keuntungan, kalaupun ada pasti sedikit," ucapnya.
Ia pun berharap pemerintah turun tangan mengatasi masalah ini untuk menstabilkan harga.
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)